Blog ini dibuat untuk mempublikasikan semua sejarah, silsilah, informasi dan kegiatan dari Keluarga Besar Purba Sigumonrong, Boru, Bere. Untuk sementara bermula dari Kampung Marubun Lokkung dan Togur (Kec.Dolok Silau, Kab.Simalungun, Sumut) dan Sekitarnya.
25 Desember 2009
Natal Yang Membahagiakan
I antara kebahagiaan ai, songon na iatahon ni Presiden Obama, ulang lupa hita mardingat anjaha manonggohon hasoman-hasomanta nalape boi merayahon natal dengan sukacita. Bahat do hasomanta na lang boi marnatal pakon keluarga halani mandalankon tugas songon dokter, tentara, supir, pnl. Dong do homa na lang boi merayahon natal halani naboritan pakon dalam suasanana berduka. Malah dong do na merayahon natal i tongah-tongah ni kekurangan ekonomi. Tonggo pakon holongta ma na tong-tong makkasomani sidea.
Selamat natalma. Happy holidays. MP
11 Desember 2009
Selamat Pagi Dari Singapura
Singapura domma piga-piga hali ibaritahon kelebihanni. Ai mase terasa do tongon perbedaanni i Singapura ibandingkon negara-negara lain i ASEAN.
Agepe sonai, sanggah sarapan pagi sadarion penulis i hotel i Singapura on, isuba do mangingat-ingat aha ma deba kelebihan ni sidea ijon :
1. disiplin dan taat aturan
2. menjaga kebersihan pakon keindahan
3. tepat waktu
4. kreatif
5. pamarentahni mambaen infrastruktur ni ibaen dear
Hasilni aima Singapura sonari, bahat perusahaan asing mambuka kantor i Singapura anjaha bahat homa roh turis asing, termasuk hun Indonesia. Dob ni tersedia lapangan kerja bai wargani ase boi hidup makmur. MP
Keterangan foto : Bandara Changi dan Kota Singapura
07 Desember 2009
Video Perayaan Natal Gereja Tiberias di Gelora Bung Karno Jakarta 5 Desember 2009
Kita tunjukkan persatuan di tengah perbedaan. MP.
04 Desember 2009
Menjadi Gereja Yang Lebih Bersyukur
Oleh : Pdt Hendra Putra Purba, S.Si
“Bersyukur kepada Tuhan, bersyukur kepada Tuhan sebab Ia baik.” (KJ No 299).
Bersyukur
Hidup lebih hidup dengan bersyukur. Hidup lebih bersemangat, ceria dan sehat. Apakah alasan kita bersyukur pada masa kini? Setiap kita (dan persekutuan kita) adalah gereja. Ada yang bersyukur karena diberi umur panjang. Karena sempat berjubelium. Ada pula yang bersyukur karena sembuh dari sakit, kelahiran anak, kelahiran cucu/cicit, menikahkan anak, menikahkan cucu, punya sahabat baru, bertemu dengan sahabat lama (facebook) , naik pangkat, memasuki masa pensiun, punya kesempatan jalan-jalan ke luar negeri, punya kendaraan baru, punya rumah baru, punya cukup uang untuk belanja-belanja, dll.
Tetapi apakah orang masih mampu bersyukur kalau kurang daripada itu, misalnya kalah tender, perkembangan bisnis pribadi tidak pesat, hasil ladang tidak memuaskan, dan anak/cucu tidak lulus tes CPNS? Apakah rasa dan ungkapan syukur kita masih tergantung pada benda-benda atau hasil? Kalau begitu nabi Habakuk menolong kita dengan iman yang teguh dan tidak tergantung pada harta benda (3:17-19). Kasih karunia TUHAN sudah cukup dan bisa diandalkan. Namun, kita tidak bisa pungkiri bahwa kita berhadapan dengan sisi negatif era globalisasi. Era ini mengipas-ngipasi kita dengan kebutuhan semu dan jebakan. Seolah-olah tanpa memiliki produk trendy, terbaru, misalnya hand phone, laptop atau mobil terbaru harga diri kita (sedikit) terasa jatuh. Waspadalah terhadap budaya konsumeristik dari era ini yang mematikan solidaritas perkeluargaan!
Rahasia para guru kebijaksanaan
Menurut filsuf Perancis, Rene Descartes, para guru kebijaksanaan telah berhasil membebaskan diri dari kekuasaan harta, dan walaupun menderita serta miskin, tetap saja mampu berbincang-bincang tentang kebahagiaan ... Mereka sangat mengerti bahwa tak suatu pun berada di bawah kekuasaan mereka kecuali pikiran mereka sendiri. Hal tersebut sudah cukup untuk mencegah mereka menginginkan hal-hal lain. Mereka menganggap diri lebih kaya dan lebih berkuasa, lebih berbahagia dari siapa pun – walaupun dimanja oleh alam dan harta – tidak dapat memperoleh semua yang mereka inginkan.
Untuk manusia Timur, mampu bersyukur dengan apa yang kita miliki itu lebih baik daripada mengumbar keinginan untuk menambah barang-barang yang sebenarnya tidak kita butuhkan. Untuk hidup, sebenarnya kita tidak membutuhkan banyak. Waspadalah terhadap setan masa kini yakni keserakahan dan pemborosan!
Manusia asli Indonesia
Manusia asli Indonesia adalah manusia ceria. Mereka suka bekerja sama, gotong royong (haroan bolon), atau saling menolong. Selalu ada nyanyian pada saat mereka bekerja. Dari tengah-tengah kerja keras selalu muncul keceriaan dan canda tawa. Sebenarnya itulah jati diri kita. Mengapa kita seolah-olah kehilangan yang sangat berharga itu pada masa kini? Apakah kita kurang serius dalam penghayatan bahwa kerja adalah ibadah? Apakah dampak globalisasi menyebabkan kita semakin egois? Kita nikmat dengan gaya hidup yang buta akan penderitaan sekitar? Mari berpulihlah!
Mengalami kepenuhan
Rasa syukur membuat kita semakin sehat dan semakin efisien. Bahkan lebih menikmati hidup, lebih optimis terhadap masa depan, prima secara fisik, dan yakin bahwa dirinya dapat membuat perubahan mencapai tujuan mereka. Dengan demikian kita mengalami kepenuhan hidup sebagai manusia. Sekali lagi, pangkal rasa syukur adalah keyakinan yang penuh bahwa Ia baik atau mengasihi kita. Kasih-Nya terhadap kita adalah kasih yang habis-habisan. “Bapa memberi kita semua yang telah Ia jadikan; Kristus memberi kita semua karya-Nya; Roh Kudus memberi kita semua karunia-Nya.”(Katekismus Besar Martin Luther).
Solidaritas perkeluargaan
Orang Batak terkenal sangat solid dengan solidaritas perkeluargaan. Tetapi nampaknya sebagai akibat globalisasi ini nilai solidaritas tersebut telah mulai luntur. Ini salah satu tugas besar kita! Gereja berperan aktif dalam hal tersebut. Kesolidan keluarga akan berpengaruh positif bagi gereja. Hendaklah warga gereja tidak hanya memikirkan dirinya sendiri. Semua harta benda bukan tujuan! Layanilah Tuhan dan sesama bukan dengan apa yang kurang penting, melainkan dengan apa yang terpenting bagi kita! Tuhan tidak jauh. Saudara-saudari kita adalah “rumah Allah”. Tanah air ini adalah juga tanah air-Nya. Jangan cemari tanah dan air-Nya! Tanah dan air anak, cucu dan cicit kita juga! Biarlah semua bersyukur kepada Tuhan sebab Ia baik! Ini contoh kebaikan yang ekologis dan antargenerasi.
Anugerah Tuhan
Penulis menutup renungan ini dengan kata-kata dari Yonky Karman PhD yang inspiratif (ide kreatif). Ia menuliskan ini. “Anugerah Tuhan bersinergi dengan jerih payah dan keterbatasan manusia.” Karena anugerah-Nya, hidup manusia indah bagai pelangi “solidaritas perkeluargaan” (band. Mazmur 133) dan berakhir dengan semua bahagia (happy ending). Di sini, lebih baik tidak mempertanyakan kapan ending atau akhirnya tetapi nikmatilah hidup bersama Tuhan! Mampu menikmati hidup bersama Tuhan adalah ciri orang yang bersyukur! Rasa syukur adalah cerminan keberimanan. Peliharalah keceriaan di dalam hidup, termasuk di gereja!
Pdt Dr A.Munthe MTh (mantan Sekjen dan Ephorus GKPS) semasa hidupnya pernah berpesan agar gereja menemukan kembali hartanya yang sangat berharya yaitu keceriaan. Selamat Natal dan Tahun Baru 2010! Jadilah gereja yang gembira (a happy church)! Selain itu jadilah gereja yang bersekutu, belajar, berdoa, beribadat, menolong, bekerja keras (bukan untuk lansia) dan bertumbuh!. (Penulis melayani di Biro Pembinaan HKBP).
Keterangan photo : Penulis dan keluarga di depan gedung Gereja HKBP Pearaja, Tarutung
01 Desember 2009
Bulan Desember Telah Tiba
22 November 2009
Tour Sumatera Utara - Bagian 2 : Tanah Karo Simalem
Lanjutan dari tulisan Bagian 1
Sabtu siang tanggal 10 November 2009, kami bergerak dari Medan menuju Tarutung, melewati rute Medan-Berastagi-Kaban Jahe-Merek-Tele-Dolok Sanggul-Siborong-borong-Tarutung. Ini adalah rute alternatif yang memakan waktu sekitar 9 jam, lebih lama dari rute biasa Medan-Tebing Tinggi-Pematang Siantar-Parapat-Porsea-Balige-Siborong-borong-Tarutung yang biasa dapat ditempuh dalam waktu 7 jam. Kami sengaja melewati rute ini dengan tujuan dapat menikmati pemandangan di Kabupaten Deli Serdang, Kabupaten Tanah Karo dan Kabupaten Dairi.
Penulis, Lomo Purba dan Darma Sipayung berangkat dengan satu mobil Kijang Innova, Darma bertindak sebagai pengemudi. Tugas pertama adalah keluar dari Medan ke arah Selatan melalui Jalan Jamin Ginting melewati Padang Bulan. Sepanjang kiri-kanan jalan banyak sekali terdapat rumah makan BPK (Babi Panggang Karo). Alamak, potongan daging mentah nya digantung di depan rumah makan tersebut. Memasuki Kabupaten Deli Serdang, kota pertama yang dilewati adalah Pancur Batu. Lepas Pancur Batu, kita memasuki kota kecil Sembahe yang terkenal dengan pemandian sungainya. Jalalan mulai sedikit menanjak, melewati kompleks sumber air minum PDAM Tirtanadi. Hawa sejuk mulai menyapa. Begitu tanjakan terlewati, di depan mata telah terbentang 2 gunung di kejauhan, Gunung Sinabung dan Gunung Sibayak. Gunung Sibayak pernah meletus dan dari kejauhan kelihatan masih mengeluarkan asap. Kota terakhir yang dilewati di Kabupaten Deli Serdang adalah Sibolangit. Sibolangit ini terkenal karena disini pernah diadakan Jambore Nasional Gerakan Pramuka. Pada tahun 1997, pesawat Airbus Garuda Indonesia juga pernah jatuh di daerah ini. Di kiri dan kanan jalan sangat marak pembangunan untuk pariwisata seperti penginapan dan taman bermain. Tidak salah pada masanya Kabupaten Deli Serdang pernah memegang Kabupaten terluas di Indonesia, sebelum dimekarkan jadi beberapa kabupaten dan kota.
Keluar kota Sibolangit, kita memasuki wilayah Kabupaten Tanah Karo, dengan sebutan Tanah Karo simalem yang terkenal. Kata simalem mungkin bisa digambarkan sebagai tempat yang indah. Memang Tanah Karo terletak di daerah ketinggian, dengan cuaca nya yang dingin, tanah yang subur yanh banyak ditanami sayur-sayuran dan buah-buahan. Kira-kira menyerupai daerah Puncak di Jawa Barat. Kota pertama yang dilewati adalah Bandar Baru, yang terkenal dengan tempan penatapan nya dipinngir jalan. Dari tempat penatapan tersebut, kalau kita melihat ke bawah, kita seperti berada dikaki langit. Di malam hari, cahaya kota Medan kelihatan dari sini. Jagung rebus dan bakar menemani kita di sana.
Melewati Bandar Baru, kita akan melewati simpang Sidebuk-debuk. Sidebuk-debuk ini terkenal dengan pemandian air panasnya. Dari sini juga kita bisa tracking menuju puncak Gunung Sibayak dan dari GunungSibayak turun ke kota Berastagi. Gerbang Tahura (taman hutan raya) Tongkoh menyusul di sebelah kanan jalan. Sayang kami tidak memiliki waktu yang cukup untuk masuk ke lokasi wisata tersebut. Akhirnya kami tiba di kota peristarahatan Berastagi. Hotel-hotel yang cukup besar menyambut kami di kiri dan kanan jalan. Pusat kota ditandai dengan tugu pahlawan. Dari sini kami belok kanan menuju tempat penatapan Gunung Gundaling. Kebun sayur-sayuran terbentang di kiri dan kanan jalan. Kami mengambil jalan memutar mengelilingi Gunung Gundaling. Sayang, gunung tersebut kelihatan sedikit gundul dan tidak seramai tahun 1980-an. Kebersihatan tempat wisata ini juga perlu lebih ditingkatkan. Dari sini, kita dapat memandang kota Berastagi yang terbentang di bawah.
Tour Tanah Karo kami berakhir di ibu kota Kabupaten Tanah Karo, Kaban Jahe yang hanya berjarak beberapa puluh menit dari kota Berastagi. Tidak lupa kami membeli buah jeruk langsung di depan perkebunannya sebagai oleh-oleh. Mejuah-juah. MP
Keterangan foto : Pemandangan Kota Berastagi dilihat dari Gunung Gundaling, Berastagi, Kabupaten Karo
Dessi Purba Marhajabuan
Dessi aima niombah ni salah sada tokoh i Marubun Lokkung, aima Bapa Samen Purba Sigumonrong/Inang Bidan Marenta br Saragih, anjaha pahoppu sibaggalan ni Alm Bapa Imat Purba ondi (Oppung Kehutanan). Dob hussi pesta ai, mulak ma sidea natarpasu-pasu hu hutani i Batam. Malas uhurta anjaha turut berbahagia ma. MP.
16 November 2009
Tonggohon hita Amboru Esni Purba na boritan
Nini dokter na menrawat, dong do gejala stroke bai amboru on. Kondisi ni pe satongah sadar do sonari.
Amboru Esni on aima boru ni Bapa Alm Ev. Pardamean Purba/Inang br Sipayung ondi, anjaha botou ni Bapa St. Johannes Purba/Inang br Saragih hun Togur. Satonggo ma hita haganup bai amboru ai, andohar boi roh dearni kesehatan ni. MP.
06 November 2009
Jembatan Suramadu : Jembatan Terpanjang di Indonesia
30 Oktober 2009
Berita Duka Cita : Kuasiman Purba Sigumonrong marujung goluh
Haganup keluarga Purba Sigumonrong turut berduka cita. MP.
26 Oktober 2009
St Rami Saragih Marujung Goluh
Sandokah goluhni, bapa on aktif do i gareja pakon i masyarakat. Halani tinubuhkonni Inang br Sigumonrong do ia, gatinan ma ia jadi Anak Boru Jabu anggo dong acara pestar-pesta ni Sigumonrong i Marubun Lokkung sekitarni. Sanggah poso hinan ia, terkenal do homa ia pengelola rumah makan babi panggang/saksang tiap ari tiga i Marubun Lokkung. Ai do ase terkenal ia idilo Oppung Parnunnuh.
Bapa on manadinghon Inang br Purba Tambun, pakon 3 anak dalahi (Saman, Itten, Albert) anjaha 1 boru (Densi), pakon piga-piga pahoppu.
Turut berduka cita ma hita ganup. Semoga keluarga na itadinghon podas terhibur. MP.
25 Oktober 2009
Tour Sumatera Utara - Bagian 1 : Uniknya Orang Sumut
Lanjutan Catatan Perjalanan di Sumatera Utara tgl 9-15 Oktober 2009 :
Jummat, 9 Oktober 2009 Jam 20:40 WIB di terminal 1A Bandara Soekarno Hatta, Cengkareng, Jakarta. Penulis sangat bergembira ketika panggilan boarding naik pesawat terbang tepat waktu. Ada kebanggaan tersendiri bisa menaiki seri pesawat terbaru Boeing 737-900ER nya Lion Air, yang sangat besar untuk ukuran keluarga Boeing 737. Lion Air mendapat kehormatan sebagai pengguna pertama seri pesawat ini dari perusahaan pesawat terbang Boeing, Amerika Serikat.
Jam 21:00 tepat pesawat take off. Terdengar pengumuman dari pramugari bahwa penerbangan ke Medan akan ditempuh dalam waktu 1 jam 55 menit di ketinggian 36,000 kaki (sekitar 12 km). Seingat penulis, sewaktu pertama kali naik pesawat belasan tahun yang lalu, penerbangan ini ditempuh 2 jam 10 menit di ketinggian 32,000-33,000 kaki. Suatu kemajuan. Salah satu buku mengenang tokoh Pahlawan Revolusi RI mendampingi penulis selama dalam penerbangan.
Kira-kira sekitar di atas kota Pematang Siantar, pesawat mulai terasa mulai menurun. Lampur-lampu perumahan mulai kelihatan. Tepat waktu, pesawat mendarat di Bandara Internasional Polonia, Medan. Walaupun dikatakan bandara internasional, tetapi tidak terdapat garbarata (jembatan naik ke pesawat) di sini. Para penumpang diangkut menggunakan 2 buah bus besar menuju terminal kedatangan. Ruang terminal kedatangan pun hanya terlihat seperti sebuah bangsal besar, dengan 2 line conveyor belt di sana. Tidak terlihat ada trolley/kereta bagasi di sana. Mudah-mudahan, bandara baru Kuala Namu di Deli Serdang nantinya bisa betul-betul menjadi bandara internasional seperti KLIA di Kuala Lumpur atau Changi di Singapura (masing-masing kurang dari 1 jam penerbangan dari Medan!).
Keluar terminal, anggota keluarga Darma Sipayung dan Lomo Purba telah menunggu. Karena penulis belum makan malam, maka kita bersama berangkat ke daerah Pasar Petisah. Kami masuk ke dalam salah satu warung tenda di sana yang katanya sering dijadikan sebagai tempat mangkal anak muda. Menunya ? Luar biasa, ayam goreng penyet. Penulis sangat terkejut mendapatkan makanan ini, karena ini sama dengan makanan sehari-hari yang terdapat di Pulau Jawa. Semula penulis berharap mendapatkan menu khas Sumatera Utara seperti tahun 1990-an. Ayam goreng tanpa di-ungkep, mie sop, lontong sayur, pecal, dll. Tapi sepertinnya menu makanan di Jawa mulai menular ke sini. Dari segi makanan, memang Sumatera Utara sangat khas dan unik, yang tidak ada di daerah lain. Mie Sop misalnya, mie yang disiram dengan kuah sop dan potongan ayam, hanya ada di sini. Di daearah lain ada bakso, soto mie, mie ayam, dll, tapi rasanya tidak seperti mie sop. Demikian juga dengan pecal misalnya, beberapa jenis rebusan sayur (daun singkong, genjer, pepaya mentah, dll) si siram dengan sambal saus kacang, ditambah dengan kerupuk putih-merah, sangat istimewa. Mirip dengan gado-gado di daerah lain. Sementara di Jakarta, kalau kita memesan pecel lele atau pecel ayam, yang dihidangkan adalah lele atau ayam goreng, lengkap dengan sambal dan lalapan timun, kol dan daun kemangi. Mana pecelnya ?
Di samping makanan, orang-orang Sumatera Utara (Sumut) juga bertutur dengan logat yang khas. Mereka memakai Bahasa Indonesia dengan dialek Melayu Deli dan ditambakan beberapa kosa kata bahasa-bahasa daerah seperti Batak Toba, Karo atau Simalungun, serta bicara agak kuat volumenya. Sangat berbeda dengan dialek di Jakarta, tapi terasa enak, akrab dan hangat di dengar. Mereka juga memakai beberapa kosa kata yang "salah", seperti kereta untuk menyebut sepeda motor dan motor atau montor untuk menyebut mobil, pajak untuk menyebutkan pasar (tempat belanja) dan pasar untuk menyebutkan jalan raya. Jadi di Medan, banyak terdapat kereta masuk pasar.
Beberapa hal lain yang sangat unik di Sumut adalah beca sepeda motor (tempat penumpang di samping kiri, pengendara nya di sebelah kanan), roti ketawa dan roti bulan, limun dan orange (minuman botol), bonbon hek (permen pedas), dll. Ngangenin, kata orang Jawa. Selain itu, sudah jelas, Sumut merupakan surga bagi mereka yang bisa memakan makanan non halal (daging babi dan daging anjing). Sampai-sampai, rumah makan mengelompokkan diri menjadi rumah makan halal (di tulis di papan nama : Rumah Makan Islam) dan rumah makan umum. Penulis sempat berpikir ketika membaca papan nama tersebut, kalau di daerah lain menulis nama rumah makan begini bisa dianggap menyuburkan SARA. Tapi itulah Medan.
Sabtu tgl 10 Oktober jam 13:30, kami bergerak menuju Tarutung lewat Tanah Karo dan Tele menyusuri sisi barat Danau Toba. Kami mampir dulu di rumah makan Bapi Panggang Karo (BPK) di Padang Bulan. Luar biasa, babi panggang, sayur singkong, kincung, sambal dan sop. Sayang babi gulai cincang (lomok-lomok kata teman-teman kita dari Karo) sudah habis. Bersambung. MP.
Keterangan foto : makan siang di rumah makan BPK (Babi Panggang Karo), Padang Bulan, Medan. Menu yang datang baru sop...
Kenangan Hubani Bapa Mansen Purba Sigumonrong
Anggo iaktifhon hita situs mesin pencari (search engine) i internet anjaha itulishon hita hata "sigumonrong", kaluar do piga-piga halaman web site. Tapi anggo iteliti hita lebih lanjut, piga-piga ma ai pasti terkait hubani Bapa Mansen Purba Sigumonrong.
Memang Bapa Mansen on termasuk ma salah sada Sigumonrong na aktif menulis/membuat blog i internet. Piga-piga blog ni na terkenal aima http://mansenpurba.blogspot.com pakon http://mansenpurba.spaces.live.com. Bahat do pengetahuan tentang keluarga, adat, budaya pakon pengetahuan i tulishon Bapa ai. Terlepas dari piga-piga jabatan formal na ongga i jolom Bapa on pakon keluarga, sihol do namin uhurni penulis untuk berkomunikasi mengenai ha-Sigumonrongan pakon Bapa on i internet.
Lape das sura-sura ai, mula ma Bapa on idilo Tuhan hu hutani, marhitei na marujung goluh tgl 2 Juli 2009 na salpu i Medan, anjaha i suanhon i Sondi Raya bani tgl 5 Juli 2009 na salpu. Domma salosei perjuangan ni Bapa on, hita ma Sigumonrong na parpudi na manorushon perjuangan ni.
Sebagai tanda penghormatan, malas do uhur ni penulis boi pajuppah pakon botouni bapa on natading i Jakarta, aima Oppung/amboru Menna br Purba Sigumonrong (Ny Saragih Sumbayak). Sanggah dong sada acara, marbuali do tokkin penulis pakon oppung on, mengenang Bapa Mansen Purba ondi. Turut berduka cita ma hita haganup keluarga Purba Sigumonrong.
Keterangan foto : Oppung/amboru Menna br Purba Sigumonrong (Ny. Saragih Sumbayak), botou ni Bapa Mansen Purba ondi, mambere podah bani salah sada acara ni keluarga Sigumonrong i Jakarta. Penulis jongjong paling belakang.
Simatua ni Jarmen Sinaga marujung goluh
Bapa Jarmen Sinaga on terkenal do sebagai salah sada tokoh i Marubun Lokkung anjaha bapa on homa Kepala SD Inpres Marubun Lokkung. Turut berduka cita ma hita hubani keluarga ai. MP.
Partuppolan ni Dessi Purba
Dalam rangka menjelang pesta pamasu-masuan parrumahtanggaon, domma saud ibaen partuppolan hubani Dessi Purba Sigumonrong pakon calon ni br Sianturi. Partuppolan ai iadonghon i HKBP Cilangkap, Jakarta Timur. Dessi Purba aima anak sigodangan humbani Bapa Samen Purba Sigumonrong/Inang br Saragih hun Marubun Lokkung. Sementara boru na ihaholongini ai aima boru kesayangan ni Bapa Sianturi/Inang Siburian hun Cibubur, Jakarta.
Dob hussi selesai acara partuppolan i gareja, ibaen keluarga ai do makan bersama pakon ucapan syukur anjaha berterima kasih hubani keluarga Sigumonrong, boru pakon panogolan na i Jakarta.
Pesta pamasu-masuan pakon acara adat hubani sidea nadua i rencanahon ibaen i GKPS pakon Los Tiga Marubun Lokkung bani ari Sabtu, 14 November 2009. Tonggohon hitama. MP
Keterangan foto : acara syukur (atas), dob hussi martuppol i HKBP Cilangkap (bawah)
Gustiani br Purba Marhajabuan
Gustiani on aima boru sianggianan ni Alm Bapa St. Gattih Purba/Inang br Saragih, hun Togur. Botouni Bapa Marinson Purba/Inang br Saragih do homa ia. Sementara inang simatua na iayakini pe boru Sigumonrong do homa.
Malas uhur ta haganup. MP
20 Oktober 2009
Tour Sumatera Utara - Pengantar
Penulis sangat bergembira ketika kantor memberikan jatah cuti 5 tahunan dalam rangka appresiasi kerja di pertengahan Oktober 2009 ini. Kesempatan ini dimanfaat kan penulis untuk mengadakan Tour Sumatera Utara pada tanggal 9-15 Oktober lalu. Hitung punya hitungan menggalakkan pariwisata dalam negeri sekaliam melihat kondisi kampung halaman dan bersilahturami dengan keluarga besar.
Rute perjalanan kali ini adalah Medan - Berastagi - Kaban Jahe - Merek - Tele - Dolok Sanggul - Siborong-borong - Tarutung-Siborong-borong - Laguboti - Balige - Porsea - Parapat - Tomok - Tuk-tuk - Pangururan - Tele (kembali ke Tarutung dan ke Parapat lagi memutar) - Siantar - Pematang Raya - Seribu Dolok - Saran Padang - Gunung Meriah - Togur - Marubun Lokkung - Bangun Purba - Lubuk Pakam - Medan. Darma Sipayung (Tulang) dan Lomo Purba (adik) menemani penulis selama di perjalanan dan keluarga Pdt Hendra Purba di Tarutung sebagai tuan rumah.
Rangkaian cerita perjalanan akan dimuat secara berseri di blog ini. Semoga bermanfaat bagi pembaca. MP.
Keterangan foto : Pdt Hendra Purba dan Mikael Purba di depan Solu Bolon, Sidauruk, Simanindo, Pulau Samosir
05 Oktober 2009
Refreshing i Bandung dan Ciater
03 Oktober 2009
Batik dan Batak
Kira-kira dua minggu na salpu, ikirim HRD do surat elektronik (electronic mail-email) hubani ganup karyawan i kantor nami. Isini, anjuran ase ganup karyawan mamake baju batik ari Jummat tgl 2 Oktober 2009. Latar belakangni, bai ari ai itetaphon Badan PBB mengenai kebudayaan-UNESCO ma batik manjadi sada warisan kebudayaan dunia (world heritage).
Bangga do namin penulis, tapi parlobei lang dong niat marbatik. Mela diri anjaha pangahap songon nalaho marpesta. Kebetulan hanami seng homa PNS na biasa marbaju batik setiap Jummat. Tapi dob hussi roh Direktur Utama nami markaliling anjaha mangkatahon patar marbaju batik hita nini, siluk ma penulis laho mandarami baju batik ai i toko, halani lang dong baju batik tangan pendek. Untung ma dong juppah i Matahari Dept Store, Atrium Senen.
Patarni, ipakei ma tongon baju batik on. Luar biasa, hampir ganup hasoman i kantor marbaju batik, sonai homa jolma i dalan. Baju on enak ipakei anjaha dingin i akkula. Pemberitaan i media pe luar biasa. Tarsadar ma penulis akan kebesaran ni Bansa Indonesia. Hassi pe tongon batik on berasal hun Jawa do tene - Pekalongan, Solo, Jogja -tapi domma manjadi milik nasional. Hita halak Batak pe tene, biasa do marbatik i parpestaan pakon i parmingguan. Mudah-mudahan, dong homa unsur budaya ni Halak Batak na boi iakui gabe kebuduyaan nasional anjaha kebudayaan dunia. Batik dan Batak, bisa! MP.
Turut Berduka Cita Hubani Korban Gempa Bumi Sumatera Barat
Langkah pertama na boi ibaen hita aima martonggo hubani Tuhan mengenai bencana on. Tuhan do namengirim bencana on laho padashon maksudNi, anjaha porsaya hita, Ia do homa na manaloseihon bencana on dengan cara Ni anjaha bani panorangni. Secara kemanusian tene, turut hita membanu korban gempa bumi on sesuai dengan kemampuanta masing-masing, tanpa paksaan. Tangihon hita petunjuk naipadas ni pamarentah lewat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Selama 2 bulan on, masa tanggap darurat dope on, tontu na ibutuhkon aima makanan, obat-obatan, selimut pakon tenda. Boi do homa ipadas hita sumbanganta dalam bentuk uang. Porlu ipardiatei hita badan-badan na mengumpulhon sumbangan, ase pasti bantuan ta ai das hubani na membutuhkon.
Setelah 2 bulan, masuk ma masa rehabilitasi pakon rekonstruksi. Mungkin pamarentah ma pakon LSM-LSM na berperan ijon. Hassi, porlu idingat hita, tong dope dong bahaya gempa bumi i Indonesia, halani Indoesia on (daerah Sumatera dan Jawa) tempat bertemu tiga lempengan daratan (songon hulit ni uttei) : Eropa, Asia pakon Australia. Jadi termasuk daerah Sumatera Utara pakon Kabupaten Simalungun, dong do tong potensi bahaya. Idingat hita tene bahya gempa i Tarutung pakon i Nias piga-piga tahun na salpu. Naporlu ipardiatei hita :
1. Tindakan penyelamatan diri anggo roh gempa : bahaya tertimpa bangunan runtuh
pakon tsunami
2. Ase ulang runtuh, konstruksi bangunan rumahta pakon bangun umum harus
mengikuti standar nasional keselamatan : kuat dan ringan
3. Marlajar humbani gempa i Sumatera Barat, bahaya na mengancam na lain aima tanah
longsor. Porlu ma i pardiatei hita lokasi rumah ta anjaha ulang ipaturut lahan gundul
Lape dong teknologi pakon peralatan na boi memprediksi attigan terjadi gempa. Jadi lang pala salah anggo siaga hita setiap saat. Bangsa Indonesia adalah bangsa yang kuat dan tabah, nini Presiden Amerika Serikat, Barrack Obama ! MP.
20 September 2009
Selamat Hari Raya Idul Fitri 1430 H
Segenap Keluarga Besar Purba Sigumonrong turut mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri ma, minal aidin walfaidzin, mohon maaf lahir dan bathin.
Semoga ma lebaran on ulang sekedar simbol-simbol do hassa songon baju baru, mudik, ketupat, salam-salaman, pnl. Na terutama, penyucian diri do anjaha mensyukuri anugrah Tuhan, pakon berbagi terhadap sesama. Selamat menikmati libur panjang. MP
Sonaha Do Kiat Ni Thailand Manggaet Turis ?
Thailand, pasti do sada negara na melekat bai pikkiranni jolma na marosuh marwisata atap pe turis. Ikon-ikon pariwisata ni sidea pasto do idingat jolma, songon kota Bangkok, Pantai Pattaya, Pantai Phuket, Chiangmai, pnl. Budaya ni sidea gati do ibaen homa sebagai latar belakang ni film songon naterakhir bai film ni Bangkok Dangerous ni Nicholas Cage. Bahkan, tarian ni sidea ibaen si raja pop Michael Jackson sebagai latar ni video klip lagu Black or White na sangat terkenal ai. Tahun 2007, total dong do 14,5 juta turis mancanegara berkunjung hu Thailand, bandingkon hita pakon 5,5 juta kunjungan ni turis hu Indonesia bai taun ai.
Ganupan ai mambaen iri hita. Tari Bali (termasuk Tari Pendet!) pakon Tari Serampang Duabelas Melayu misalni, lang talu humbani tari Thailand. Pantai Pattaya na baru ikunjungi penulis, ijani pelang anggo ibandinghon pakon Pantai Liang Ambon atap Pantai Pelabuhan Ratu i Sukabumi. Wilayahni otik do hassa i bagian semenanjung Asia, ija pelang luas ni wilayah Indonesia. Suku atap budaya mayoritas ni sidea pe dua do hassa, Thai pakon Melayu. Hape hita, marratus. Tapi mase tading hita ?
Menurut pengamatanni penulis, dong do piga hal na porlu itingkathon hita laho mangayak sidea, terutama dari segi sumber daya manusia (human resourches), contohni :
1. Infrakstruktur : bandara, jalan/jalan tol, listril, telekomunikasi na dear, bersih anjaha
berfungsi dengan baik
2. Sarana : pengangkutan umum na dear anjaha borsih
3. Keramahan : masyarakat Thailand umumni ramah do hubani turis, minimal lang
usil anggo dong turis (ulang iganggu)
4. Keamaman : yakin penulis, dearan do holi keamanan i negaratta
Mudah-mudahan kunjungan turis hu negaratta meningkat, mamboan devisa anjaha mambantu masyarakat mambere lapangan kerja. Ulang lupa hita, paima roh turis-turis asing ai, hita ma lobei jadi turis i negaratta sandiri. Jadi, pajuppah ma hita i Tuktuk, Pulau Samosir, i topi Danau Toba, Sumatera Utara. MP.
Keterangan foto : Penulis i Bandara Internasional Suvarnabhumi, Bangkok
07 September 2009
Thailand : Asal mula ni Marga Sigumonrong ?
31 Agustus 2009
Rencana Partongah Jabuan ni Dessi Purba
Dessi Purba aima niombah sibaggalan humbani Bapa Samen Purba/Inang M br Saragih. Ia lulusan humbani Fakultas Ekonomi Universitas Jayabaya, Jakarta. Sonari marhorja i Batam (perwakilan hun Jakarta).
Haganup keluarga besar Sigumonrong termasuk na i Jakarta marmalas ni uhur. Tonggohon hita ma. MP
25 Agustus 2009
Opini : Mendidik Dakdanak
Dakdanak pe punya kebebasan do. Punya harga diri. Aha bukti ni? Biasa ni murah do dakdanak tersinggung anjaha tartangis. Tangis ni dakdanak pe anggo ipardiatei hita marmasam-masam do nada ni. Dong do na mar-nada untuk mengkomunikasikan kelaparan, kekurangnyamanan, anjaha dong do homa laho mengkomunikasikan protes, gariada kesedihan yang sangat dalam, pnl.
Halani ai anggo tangis dakdanak ulang mittor ibokbok, itopar apalagi isipakkon. Sidea butuh dipahami, dimengerti. Ihaholongi songon sada jolma na lengkap dan bermartabat. Abang Annis Purba i Togur mangkatahon, "Sidea pe dong do Tuhan ni!". Halani ai, didik hita ma niombahta ibagas holong. Aima pendidikan anak na membebaskan/memerdekakan. Beruntunglah anak yang punya orang tua dan mendidik mereka dengan bahagia! Pdt Hendra Putra Purba.
23 Agustus 2009
Serial Tokoh Keluarga Purba Sigumonrong : Sariaman Purba
Sariaman Purba (Generasi X-1) atap Pa-Duni, aima salah sada tokoh ni Sigumonrong na bijak anjaha sanggup jernih marpikkir itongah-tongah ni keluarga. Gogoh do tong ia marsahap, tapi bai sahap nai terselip do humor pakon kebijaksanaan.
Keluarga
Marhajabuan pakon Inang boru Sitopu do bapa on. I tongah-tongah jabu ni sidea, tubuh do 4 anak dalahi pakon 1 boru (1 anak dalahi domma marujung goluh, Indra Purba). Piga-piga niombah na itandai hita aima Duni pakon Robet Purba.
Kegiatan i Pamarentahan
Aktif do bapa on sebagai Sekretaris Desa i Marubun Lokkung sanggah Pangulu ijabat bapa Tarma Purba (akhir tahun 80-an sampai tahun 90-an). Menurun do ai bai niombahni bapa on, Robet Purna, na aktif homa sebagai Sekretaris Desa sanggah Marubun Lokkung ipimpin Pangulu Sintarajin Purba.
Kegiatan Adat
Bai pesta-pesta ni Sigumonrong, gati do bapa on manjappu sebagai parbapaon. Ringgas do sidea sekeluarga roh bani acara-acara keluarga. MP
16 Agustus 2009
Ikan Basah
1. Ikan Gombung. Bahasa Indonesia ni ikan gembung
2. Ikan Tongkol kecil
3. Ikan Dencis (mirip ikan sarden kalengan). Anggo i Jawa lang itandai halak ikan dencis on.
4. Ikan Tamban. On ma ikan basah si murahanni, bahat durini. Biasani, igoreng kering do
patokkahon, ase garing atap marappok. Ikan tambon on, hira-hira ikan selar ma on
i Pulau Jawa. Tapi anggo i Malaysia, ikan tamban do tong goranni.
5. Ikan Pari
Ikan-ikan na lebih mewah seng dong ijual i tiga. Hasil laut na lain pe songon kerang, udang, cumi-cumi pakon kepeting pe lang adong. Cara mamasak ikan on pe i rumah sederhana do, iarsik, igulei atap igoreng marsambal.
Sada naporlu i pardiatei masyarakat aima kesegaran ni ikan on. Harus homa ipastihon, es do hassa bahan na boi ipakei mengawetkan ikan-ikan on ase tetap segar, ulang bahan-bahan kimia. MP.
Serial Tokoh Keluarga Purba Sigumonrong : Juhar Purba
Keluarga
Bapa on anak sada-sada do. Dong do 3 botouni. Bapa on marjabu pakon Inang br Saragih. Tubuh do piga-piga anak pakon boru itongah-tongan keluarga ni sidea (Sabarina, Sabariani, Ardi, pnl).
Kegiatan Adat
Sanggah manggoloh hinan ia, aktif do salian i acara-acara ni Sigumonrong. Halani Oppung ni hinan mambuat boru Saragih Simarmata na hun Togur, dohor do salian ia pakon Sigumonrong na hun Togur (sapariban).
Kegiatan Ekonomi
Rajin do bapa on mengelola lahan ni, isuani rambung okulasi, baru kelapa sawit. Markodei do homa sidea hinan i rumah.
Poso dope bapa on sanggah marujung goluh ialpo Tuhan. Agepe sonai, keluarga na itadinghonni totap do berjuang anjaha totap dear itongah-tongah ni Keluarga Sigumonrong. MP.
Melanjutkan Cita-cita Pejuang Kemerdekaan
Sanggah manonton film on i salah sada bioskop XXI i Jakarta, terharu anjaha terhenyak do penulis. Sonaha tene, pejuang 45, pendahulutta, mampu berjuang mempertahankan kemerdekaan dengan peralatan dan sumber daya seadanya. Tapi mampu do sidea, idukung semangat pakon kerja sama. Tujuan tercapai. Hape generasi sonari tene, mengisi kemerdekaan pe lang boi. Sanggah berjuang taun 45, boi ihatahon unggul do Bangsa Indonesia humbani negara-negara tetangga na ijajah dope. Tapi sonari, tertinggal do Bangsa Indonesia mengisi kemerdekaan ni : pembangunan menuju masyarakat yang adil dan makmur.
Aha do contoh defenisini na makmur pakon adil ?
1. Pendapata per kapita
Menurut data, pendapatan rata-rata setiap penduduk Indonesia tahun 2008
sekitar Rp 21,7 juta/tahun atap US$ 2,271.2/tahun. Bandinghon hita pakon
Malaysia (US$8,140/tahun) atap Singapura (US$38,972 per tahun).
2. Ketimpangan pendapatan
Agepe pendapatan rata-rata per kapitata Rp 21,7 juta/per orang/tahun, bahat dope
pendapatanni jolma/keluarga itoruhni ai. Contohni, sada keluarga terdiri dari bapa, inang
pakon 2 anak, si bapa do hassa horja dengan gaji UMR Rp 1 juta sabulan. Jadi pendapatan
per kapita ni keluarga ai (tarmasuk THR) aima Rp 1 juta x 13 / 4 halak = Rp 3,25 juta
do hassa sahalak.
3. Biaya Hidup
Bahat dope ra rakyatta na hidup (mangan/pakaian/rumah) dengan biaya itoruh US$ 1/hari
atap sekitar Rp 10.000/hari sahalak. Boima ra ibayanghon hita sonaha gizi makanan
(karbohidrat/lemak/protein/vitamin) boi terpenuhi. Rama, ikan asin, tahu, tempe pakon
sambal ma torus. Boi do homa ididah hita, sonaha kebanyakan masyarakat Indonesia
marpakaian. Pakain na ipakei ai, ra do lang sesuai pakon fungsi ni atap estetika.
4. Perumahan
Salah sada defenisi masyarakat na sejahtera, aima anggo boi tading i rumah na sehat,
lang berlantai tanah, dong ventilasi, penerangan, pemanas ruangan atap pendingin
ruangan. Ididah hita, bahat dope kawan-kawanta modom i kaki lima atap i toruh
jembatan layang.
5. Jaminan Pendidikan pakon Kesehatan
6. Kesempatan cuti/istirahat kerja/berlibur
Anggo ibayanghon hita ganupan pasal-pasal na i atas in, bahat dope pekerjaan rumahta. Lang pala mela hita mangakui, sarana pakon prasarana infrastruktur ta pe tertinggal dope. Bahat dope dalan marlubang, listrik gati dope mate-manggoluh, sarana transportasi na lang layak. Domma 64 tahun hita merdeka, jalan tol antar propinsi baru boi menghubungkon DKI Jakarta-Jawa Barat pakon DKI Jakarta-Banten. Hape Malaysia, hun ujung utara semenanjung Malaysia das hu ujung Selatan i Johor, domma tarsambung bai jalan tol utara-selatan.
Keluarga besarta pakon hasoma sahutatta pe pejuang do hinan. Oppung ni penulis humbani Inang, Tuppak Ginting ondi anggota gerilya do, anjaha iakui pamarentah marhitei pemberian tunjuangan/gaji bulanan. Oppung Kiok Damanik ondi pe, bahat do ituri-turihon ni pengalaman ni sidea berjuan melawan Belanda i Sumatera Utara. Jadi, ase ulang mela hita hubani pendahulutta, torus ma hita berjuang, melalui cara dan kemampuanta masing-masing, songon na iberehon ni Tuhanta hubatta bei.
Selamat merayakan hari kemerdekaan ma. Happy Indpendence Day ! MP
09 Agustus 2009
Lagu Pop Simalungun Porlu Lebih Kreatif
Serial Tokoh Keluarga Purba Sigumonrong : Samen Purba
Keluarga
Bapa on anak sigodangan humbani Keluarga Bapa Imat Purba Sigumonrong ondi. Tolu sanina ni dalahi aima Kasmen, Apang pakon Emman Purba, anjaha 2 botouni (Kodel br Purba pakon sada nari na domma marujung goluh). Bapa on marhajabuan pakon Inang Marenta br Saragih, anjaha tubuh 3 niombah dalahi (Dessi, Acong, Boy Purba) pakon sada boru (Caca br Purba). Keluarga ni sidea termasuk ma keluarga na modern anjaha maju, termasuk ma ai na idukung propesi ni Inang br Saragih i rumah ni sidea sebagai bidan. Anak-anak i rumah sidea pe tammatan humbani perguruan tinggi i Pulau Jawa ma homa.
Kegiatan Perekonomian
Keluarga on mengelola perkebunan karet okulasi na domma maju. Dear do rambung ni sidea ai i kelola. I huta, markodei (warung) do homa sidea. I samping bekerja sebagai PNS, mambuka praktek bidan do homa Inang i rumah ni sidea. Terkenal do salian Bidan br Saragih on.
Kegiatan Adat
Bai pesta-pesta ni Sigumonrong, aktif anjaha menonjol do salian keluarga on. Gati do sidea manjappu jadi parsaninaon. Halani domma dokah dong sepeda motor ni sidea, sihap do sidea roh hu rumah ni anggota keluarga na laho marpesta ai.
Sada cerita lucu humbani bapa on, mabiar anjaha gemetar do gan ia anggo naik pesawat terbang. Mudah-mudahan iolebi ni ari roh pakkar ni ia. MP.
29 Juli 2009
Serial Tokoh Keluarga Purba Sigumonrong : Sintarajin Purba
Sintarajin Purba (Generasi X-1) atap SR Purba termasuk ma sada tokoh na visioner ni Sigumonrong i Marubun Lokkung. Malah, deba jolma mandilo si songon goran ni salah sada tokoh reformasi Indonesia tahun 1998. Salah sada visi ni na ongga ibogei penulis langsung aima mengenai penghematan. Bani sada pesta keluarga, megah do ganup anggota keluarga halani tarpatuppu do tuppak lobih humbani biaya pesta. Jadi untung do suhut. Tapi nini bapa on ma, agepe bangga hita bai hal ai, totap ulang lupa hita menghemat. Mungkin, nini, sadia pe biaya pesta pasti boi do ituppaki jolma simbuei ai pakon haganupan keluarga, tapi efisien do pesta ai ? Atap dong do pemborosan pakon sumber daya terbuang sia-sia. Sehari-hari, goran ni bapa on, Tarajin do.
Bapa on homa mantan Pangulu (Kepala Desa) Marubun Lokkung, ia manjabat mulai 2002-2009.
Keluarga
Bapa on marsanina pakon Bapa Tahajin, Tarajin ampa Tahamin Purba, pakon piga-piga botou ni sidea. Bapa on marjabu pakon Inang br Damanik hun Marubun Lokkung. Tubuh do piga-piga niombah pakon boru i tongah jabu ni sidea (termasuk ma ai Iin br Purba, sigodangan)
Kegiatan Adat
Bai acara adat keluarga, aktif do salian bapa on. Khusus bai pesta ni Sigumonrong, gati ma ia manjabat sebagai sanina, isamping jabatan ni i pamarentahon na mengharushon ia roh bani pesta-pesta
Kegiatan Ekonomi
Sanggah pangulu bapa on, giat do ia mangusahahon bantuan bibit suan-suanan hubani masyarakat. Berusaha do homa ia parohkon bantuan beras humbani pamarentah. Sanggah ia manjabat homa, dong do bantuan telepon satelit humbani pamarentah. Sanggah garama hinan, ongga do homa ia marrantou hu Jakarta.
Agepe lang manjabat be Bapa on, pasti do berkarya do tong ia hubani keluarga pakon hutatta. MP.
Kenangan Hubani Mantan Ephorus GKPS Pdt Dr A Munthe MTh
Tontu bahat do kenanganta bani Pandita on. Sonaha longang ni jolma anggo ia marambilan i langgatan, humor ni, anjaha cara marsahap ni na tanpa basa-basi anjaha lang pala sai mangihuti aturan protokoler. Sebagai pimpinan GKPS, piga-piga hali i roh hu huttanta, tarmasuk ma ai sanggah Pesta Patibal Batu Onjolan GKPS Togur bani tahun 1987 na salpu. Iakui St. Zakaria Purba (mantan Pengantar Jemaat GKPS Marubun Lokkung) ondi do homa, bahwa pandita on tarmasuk do salah sada pandita kesayanganni homa. Bai haganupan ai, hita Keluarga Purba Sigumonrong turut berduka cita anjaha angkat tangan "hormat setingi-tingginya".
Selamat jalan ma Pandita ! MP.
27 Juli 2009
Serial Tokoh Keluarga Purba Sigumonrong : St. Sintahajin Purba
Alm St. Sintahajin Purba (Generasi X-1), aima salah sada tokoh na paling senior hinan i Simalugun. Sehari-hari, terkenal do bapa on dengan panggilan Tajin atap Pat-Tinus atap SH Purba. Piga-piga hal na mambaen ia terkenal salian i masyarakat aima humor-humor ni na segar pakon hajagoanni marsatur i kodei. Bai masani, boi ma i iatahononkon pecatur no.1 i Marubun Lokkung. Ia ma homa na parlobei marsepeda motor Vespa merek "Kongo" i huta ai.
I bidang pamarentahan, bapa on mantan Pangulu Desa Marubun Lokkung, jadi idilo jolma do ia Pangulu Lama. Humbai umur ni sidea na segenerasi (Generasi X-1), bapa on ma sitorasan.
Keluarga
Ia ma anak sigodangan humbani 4 dalahi (pakon Sintahalim, Sintarajin, Sintahamin Purba) anjaha dong piga-piga botou ni sidea. Boru Payung do inang i rumah ni bapa on. Dong 5 anak dalahi tubuh i keluargani sidea (Tinus, Efraim, Gaim, Near, Dalahi Sietekan) pakon 1 boru (Ani).
Pendidikan
-
Kegiatan Adat
Aktif hinan do bapa on bai acara-acara adat, baik sebagai sanina, boru pakon tondong. Anggo do parpestaan i los tiga Marubun Lokkung, gati do homa jolma marsaran i rumah ni bapa on.
Kegiatan Gereja
Selain sebagai Sintua i GKPS Marubun Lokkung, tarpilih do homa bapa on sebagai Perutusan Synode Bolon GKPS hun GKPS Resort Marubun Lokkung. Tahun 1989, ongga do marsidang sidea i Jakarta pakon i Bogor. Namasa ai, tarmasuk ma homa bapa on na parlobei na ongga mardalani hu Jakarta. Dong do foto ni rup pakon St. Zakaria Purba naterkenal, i Kompleks Lubang Buaya, Jakarta Timur.
Kegiatan PerekonomianSalah sada aspek perekonomian ni bapa on na paling terkenal aima sabah pakon kolam ikan. Namasa ai, ia do hassa na manjual ikan omas pakon bibit ni i tiga Marubun Lokkung. Sumber mata air i sabah ni sidea ipakei parhuta do jadi bah paridian, goranni Bah Parigi.
Tiru hita ma hal-hal nadear na ibaen bapa on. MP.
26 Juli 2009
Serial Tokoh Keluarga Purba Sigumonrong : St.Sintahalim Purba
***
St. Sintahalim Purba (Generasi X-1), gati do isingkat sebagai SA Purba, aima salah sada tokoh ni Sigumonrong na paling terkenal sonarion on i Marubun Lokkung. Ramah do salian ia anjaha marsahap tegas, tapi senyum do torus. Sehari-hari, gatian do ia idilo "Pa-Muliani" atap "Tahalim" tumang.
Keluarga
Marsanina do Bapa on pakon Alm Bapa Sintahajin Purba, Sintarajin Purba (haduasi mantan Pangulu Marubun Lokkung), pakon Sintahamin Purba, pakon piga-piga botou ni sidea. Bapa on mangalop Inang br Sipayung hun Nagori Dolok. Tubuh 2 anak dalahi (Pardomuan pakon Alm Rinson) appakon 4 boru (Mulyani, Rida, Risda pakon Juni) i keluarga sidea. Rumah ni sidea i Marubun Lokkung, mangarah hu suah ni huta, happit siamun anggo laho hu suah.
Pendidikan
-
Kegiatan Bai Adat/Keluarga
Bapa on ma salah sada tokoh protokoler/MC bai pesta-pesta adat i Marubun Lokkung sekitarni, isamping Bapa Johannes Purba pakon Bapa Darwin Purba (DP), lang pitah bai pesta ni Sigumonrong tumang. Keluarga na marpesta biasani pasti do markonsultasi hubani keluarga on. I Sigumonrong sandiri, biasani ia matong najadi hasomanni suhut, parsaninaon, parbapaon, pnl.
Kegiatan i Gereja
Aktif do Bapa on sebagai Sintua i Jemaat GKPS Marubun Lokkung, pakon pembina piga-piga seksi i GKPS Ressort Marubun Lokkung. Anggo marambilan ia, tangi do salian jolma.
Kegiatan Ekonomi
Hinan, Bapa on termasuk ma salah sada tukang bangunan na terkenal i Marubun Lokkung. Gedung gareja GKPS Togur termasuk ma salah sada karyani. Sapari, dong do homa mesin potong (chin shaw/sinso/dormal) ni, lengkap pakon buruh ni. Tapi sonari, lang martukang be gatni ia. Pemilik perkebunan karet na bolak do homa ia, itambah sabah pakon juma. Termasuk ma ia salah sada pengusaha pertanian na berhasil. Inang i rumah ai terkenal do homa sebagai penggerak tarik-tarikan/arisan.
Lain-lain
Tahun 1987 mansalon do Bapa on jadi Pangulu i Desa Marubun Lokkung, rup pakon Alm Bapa Tarman Purba pakon Bapa Jaramel Purba. Tapi namasa ai, hurang do suarani anjaha lang tarpilih. Agepe lang tarpilih, torus do dihut ia mambangun desa pakon masyarakat. Bahat do na porlu siparlajaranta hunbani Bapa on. MP
25 Juli 2009
Pesta Adat ni Neus Sipayung
Keluarga Sipayung on aima tondong ni Purba Sigumonrong, aima Lae ni Jonni Purba/br Marbun pakon Hendra Purba/br Saragih.
Selamat datang Inang/Nasibesan pakon tondong nabaru di Simalungun. MP
Jengesni Pantai Selatan Pulau Jawa
Dob hussi piga-piga minggu nasalpu penulis laho hu Pantai Pangandaran pakon keluarga, roh ma use kesempatan mardalani hu pantai selatan Pulau Jawa, aima Pelabuhan Ratu pakon Desa Sawarna.
Novel Saragih Marhajabun
Novel aima niombah sigodangan ni Bapa Simon Saragih/Inang Terang Ukur boru Karo, anjaha hoppu ni Bapa Mandur Amin Saragih/Inang br Sigumonrong.
Haganupan hita turut bermalas ni uhur. Semoga menjadi keluarga yang berbahagia.
Berita Duka Han Huta
Parlobei ma ai, Oppung br Sipayung (Ny. Barus) i Pematang Siantar marujung goluh, ikubur tanggal 21 Juli 2009 na salpu. Oppung on aima Inang Tongah ni Bapa St. Johannes Purba hun Togur, aima adek kandung ni Oppung Tamalonim br Sipayung ondi (Ny. Ev. Pardamean Purba ondi). Bannami hoppu ni Oppung Pardamean ondi, ingat do salian hubani Oppung Siantar on, halani rupani mirip salian pakon Oppung Boru nami ai, tapi hun bottar otik. Dong do otik cerita lucu mengenai sidea nadua. Laho ma hinan keluarga ni Oppung Pardamean ondi hu Saran Padang, hu rumah ni Tondong Sipayung, laho manukkun boru ningon. Na itaksir Oppung Pardamean on hinan, Oppung Siantar on do, halani jengesan ma ra rupani. Tapi halani kaka ni pe lape marjabu, lang ibere Tondong Sipayung marjabu lobei Oppung Siantar on, tapi kaka ni ma iberehkon hubani Oppung Pardamean on, aima Oppung Tamalonim br Sipayung ondi. Halani seng ai rosuhni, seng pot Oppung Pardamean on, gariada manggila ia. Nini barita ai, soppat do laho itagil Oppung Pardamean ondi Oppung Tamalonim ondi halani gilani, jadi tarpaksa ma Oppung Tamalonim ondi ibaluti ibagas amak. Hassi pe dobni, marjabu do sidea dear.
Lima (5) hinan do Oppung Siantar on marsanina, sonari dua (2) mando namanggoluh. Nadomma marujung goluh aima Oppung br Sipayung na i Dolok Maraja (Ny. Damanik), Oppung Tamalonim br Sipayung (Ny. Ev. Pardamean Purba Sigumonrong), pakon Oppung br Sipayung (Ny. Barus). Natading manggoluh aima Oppung Pa-Markus Sipayung i Saranpadang (mambuat br Perangin-angin) pakon Oppung Ny. Sipayung i Bedagai. Hebat-hebat do niombah na itadingkon Oppung on, anjaha dua helani jadi pandita do i GBKP pakon i GKPI.
***
Barita duka napaduahon aima Bapa Sembiring hun Jaharun, Galang. Bapa on aima simatua ni Juli Purba/br Sembiring (adekni Tulangni). Domma dokah boritan hinan bapa on.
Bani dua barita na i atas, haganupan Keluarga Purba Sigumonrong turut berduka cita. Baen hita ma kenangan tentang sidea sanggah manggoluh bermanfaat bai goluhta. Andohar homa keluarga na itadinghon podas terhibur.
21 Juli 2009
Purba Sigumonrong & Nilai-nilai Kemanusiaan
Anggo sihol hita keluarga besar Purba Sigumonrong gabe pasu-pasu bani goluh on, maningon semakin peka do hita bani persoalan-persoalan atap pe isu-isu kemanusiaan. Maningon peduli do hita. Lang zaman ni be tidak mau tahu. Tapi yakin do au halak-halak na peduli do hita. Hita kembangkon ma budaya-hidup-peduli. Moru hunjai kemunduran mando rupeita. Tapi anggo ra hita peduli anjaha marpambahenan marhitei goluhta/horjatta, kemajuan ma tongon rupeita. Sai tong-tong ma hita ipasu-pasu Tuhan gabe jolma na bujur, peduli, anjaha anggiat marpambahenan na berwawasan kemanusiaan-internasional! Tongon kepedulian do salah sada anak tangga kemajuan! Sai surdung hu kemajuan ai ma hita ganup! Anggiat ma tene! Horas! Pdt Hendra Purba.
17 Juli 2009
Turut Berduka Cita Bani Korban Bom Hotel Mariot-Ritz Carlton
14 Juli 2009
Jesus anjaha Tinombu
Yakin do au Jesus domma mem-Batak-an diriNi Ia i Simalungun. Seolah-olah Ia sendiri halak Simalungun. Sonai ma holongNi hubani halak Simalungun. Haleluya! Pdt Hendra Purba.
13 Juli 2009
Berita Duka Cita : Oppung Passalam Saragih Simbolon Marujung Goluh
Oppung Passalam on aima orang tuani Bapa Salam Saragih, Jeged Saragih, Timan Saragih, pnl. Terkenal do salian ia halani bujurni. Songon na domma ongga iceritahon, rumah ni sidea i los Tiga Marubun Lokkung jadi ianan parsaranan do. Sidea do homma na merintis perkebunan jeruk manis i hutatta ai.
Segenap keluarga besar Purba Sigumonrong turut berduka cita. MP