Asal Muasal Marga Purba
Kalau penulis bertemu dengan orang lain untuk pertama kali
dan memberikan kartu nama dengan nama belakang Purba, biasanya orang tersebut
akan berkata, "orang Batak ya Pak?". Ya, memang begitu adanya. Salah
satu simbol dari suku Batak adalah nama belakang alias marga nya. Memang masih
banyak simbol-simbol lain seperti kain ulos, tarian tor-tor, alat musik gondang,
makanan saksang, dan profesi terkenal sebagai pengacara dan tukang tambal ban.
Marga bagi orang Batak bukan sekedar nama belakang (last
name), nama keluarga (family name/sure name), tapi juga menunjukkan asal muasal
keturunan (clan). Jadi seseorang yang mempunyai marga tertentu, dia akan tau
sejarah nenek moyangnya beberapa generasi. Marga itu diturunkan dari generasi
ke generasi secara patrilineal. Beberapa suku atau bangsa lain juga dikenal
mempunyai ciri seperti ini, seperti orang Scotlandia dan orang Italia. Jadi Mr.
Fergusson dan Mr. Mancini pasti belajar tentang latar belakang keluarganya.
Secara prinsip, sesama marga kalau bertemu adalah saudara
laki-laki (appara, dongan tubu) atau saudara perempuan (iboto), walaupun baru
saling mengenal. Latar belakang pertama
yang harus diketahui adalah kampung asal, karena sesama marga mungkin sudah
merantau ke kampung-kampung yang berbeda, tapi asalnya tetap sama. Berikutnya
adalah nama kakek (Ompu), dimulai dari kakek kandung, terus ke atas, sampai ke
kakek yang pertama yang memakai marga itu. Khusus di Toba, setiap generasi dari
keturunan marga tersebut diberi nomor. Jadi seseorang yang mempunyai marga
Purba, nomor 14, berarti dia adalah generasi ke 14 dari Purba nomor 1, Ompu
Purba. Kalau dia ketemu Purba lain nomor 14 juga, berarti seangkatan, tetapi
kalau dia ketemu Purba nomor 13, berarti itu seangkatan orang tuanya, berarti harus
dipanggil paman kalau laki-laki (bapa tua atau bapa uda), atau bibi kalau
perempuan (namboru). Demikian seterusnya. Secara adat, sesama marga laki-laki dan
perempuan tidak boleh menikah. Ada juga beberapa marga yang berbeda, tapi masuk
ke dalam satu kelompok (toga, parsadaan), atau suatu marga yang mempunyai
kesepakatan bersaudara dengan marga lain (marpadan).
Sekarang khusus marga Purba sesuai judul. Catatan ini
meliputi hal yang serius dan bahan untuk bercanda. Di sub etnik Batak Toba,
disebutkan bahwa nenek moyang marga Purba, merupakan salah satu dari anak-anak
orang tuanya, Toga Simamora. Toga Simamora mempunyai tiga orang anak: Simamora,
Purba dan Manalu. Itulah sebabnya ketiga marga-marga ini adalah bersaudara.
Purba kemudian dikelompokkan lagi menjadi beberapa sub marga, seperti Purba
Sigulang Batu. Marga Purba kemudian ada yang merantau ke Simalungun dan
mempunyai sub marga tersendiri, seperti Purba Pakpak dan Purba Sigumonrong
(penulis). Marga Purba di Tanah Karo menggunakan nama marga Tarigan, dan
mempunyai sub marga tersendiri juga seperti Tarigan Tua dan Tarigan Gerneng.
Ada juga benar-benar menggunakan Marga Purba di Karo, tetapi ini adalah bagian
dari kumpulan marga yang berbeda (Karo-karo).
Belum ada yang tau pasti apa arti kata "purba"
pada marga ini. Di dalam bahasa Batak, purba artinya timur. Mungkin kita ingat
cerita di Alkitab tentang tiga orang Majus dari purba (timur) yang membawa
persembahan untuk bayi Yesus yang baru lahir di Betlehem. Di Pulau Jawa, banyak
juga nama yang menggunakan purba, seperti Kabupaten Purba Lingga di Jawa Tengah
atau dewi Purbasari di dalam cerita pewayangan.
Ada juga dongeng yang menceritakan asal-muasal nama purba.
Konon ada seorang pemburu burung dengan anak panah yang ditiup dari potongan
bambu (pangultop) berburu ke hutan. Ketika berjalan, dia terkejut ketika seekor
burung puyuh (lote) terbang tiba-tiba. Gabungan suara burung yang terbang dan
keterkejutan sang pemburu dengan khas ungkapan Batak terdengar seperti
"purrrrr...bah". Sekilas mirip "purba". Apapun itu, kita
berharap semoga bermunculan Direktur Purba, Bupati Purba, Gubernur Purba,
bahkan Presiden Purba, mengikuti Presiden Habibie. Walaupun kita sudah cukup
bangga dengan anak mantan presiden Hutomo Mandala Purba, artis Nafa Purba,
politikus Anas Purba Ningrum dan pakar IT Onno W Purba. MP
<