22 November 2009

Tour Sumatera Utara - Bagian 2 : Tanah Karo Simalem




Lanjutan dari tulisan Bagian 1

Sabtu siang tanggal 10 November 2009, kami bergerak dari Medan menuju Tarutung, melewati rute Medan-Berastagi-Kaban Jahe-Merek-Tele-Dolok Sanggul-Siborong-borong-Tarutung. Ini adalah rute alternatif yang memakan waktu sekitar 9 jam, lebih lama dari rute biasa Medan-Tebing Tinggi-Pematang Siantar-Parapat-Porsea-Balige-Siborong-borong-Tarutung yang biasa dapat ditempuh dalam waktu 7 jam. Kami sengaja melewati rute ini dengan tujuan dapat menikmati pemandangan di Kabupaten Deli Serdang, Kabupaten Tanah Karo dan Kabupaten Dairi.

Penulis, Lomo Purba dan Darma Sipayung berangkat dengan satu mobil Kijang Innova, Darma bertindak sebagai pengemudi. Tugas pertama adalah keluar dari Medan ke arah Selatan melalui Jalan Jamin Ginting melewati Padang Bulan. Sepanjang kiri-kanan jalan banyak sekali terdapat rumah makan BPK (Babi Panggang Karo). Alamak, potongan daging mentah nya digantung di depan rumah makan tersebut. Memasuki Kabupaten Deli Serdang, kota pertama yang dilewati adalah Pancur Batu. Lepas Pancur Batu, kita memasuki kota kecil Sembahe yang terkenal dengan pemandian sungainya. Jalalan mulai sedikit menanjak, melewati kompleks sumber air minum PDAM Tirtanadi. Hawa sejuk mulai menyapa. Begitu tanjakan terlewati, di depan mata telah terbentang 2 gunung di kejauhan, Gunung Sinabung dan Gunung Sibayak. Gunung Sibayak pernah meletus dan dari kejauhan kelihatan masih mengeluarkan asap. Kota terakhir yang dilewati di Kabupaten Deli Serdang adalah Sibolangit. Sibolangit ini terkenal karena disini pernah diadakan Jambore Nasional Gerakan Pramuka. Pada tahun 1997, pesawat Airbus Garuda Indonesia juga pernah jatuh di daerah ini. Di kiri dan kanan jalan sangat marak pembangunan untuk pariwisata seperti penginapan dan taman bermain. Tidak salah pada masanya Kabupaten Deli Serdang pernah memegang Kabupaten terluas di Indonesia, sebelum dimekarkan jadi beberapa kabupaten dan kota.

Keluar kota Sibolangit, kita memasuki wilayah Kabupaten Tanah Karo, dengan sebutan Tanah Karo simalem yang terkenal. Kata simalem mungkin bisa digambarkan sebagai tempat yang indah. Memang Tanah Karo terletak di daerah ketinggian, dengan cuaca nya yang dingin, tanah yang subur yanh banyak ditanami sayur-sayuran dan buah-buahan. Kira-kira menyerupai daerah Puncak di Jawa Barat. Kota pertama yang dilewati adalah Bandar Baru, yang terkenal dengan tempan penatapan nya dipinngir jalan. Dari tempat penatapan tersebut, kalau kita melihat ke bawah, kita seperti berada dikaki langit. Di malam hari, cahaya kota Medan kelihatan dari sini. Jagung rebus dan bakar menemani kita di sana.

Melewati Bandar Baru, kita akan melewati simpang Sidebuk-debuk. Sidebuk-debuk ini terkenal dengan pemandian air panasnya. Dari sini juga kita bisa tracking menuju puncak Gunung Sibayak dan dari GunungSibayak turun ke kota Berastagi. Gerbang Tahura (taman hutan raya) Tongkoh menyusul di sebelah kanan jalan. Sayang kami tidak memiliki waktu yang cukup untuk masuk ke lokasi wisata tersebut. Akhirnya kami tiba di kota peristarahatan Berastagi. Hotel-hotel yang cukup besar menyambut kami di kiri dan kanan jalan. Pusat kota ditandai dengan tugu pahlawan. Dari sini kami belok kanan menuju tempat penatapan Gunung Gundaling. Kebun sayur-sayuran terbentang di kiri dan kanan jalan. Kami mengambil jalan memutar mengelilingi Gunung Gundaling. Sayang, gunung tersebut kelihatan sedikit gundul dan tidak seramai tahun 1980-an. Kebersihatan tempat wisata ini juga perlu lebih ditingkatkan. Dari sini, kita dapat memandang kota Berastagi yang terbentang di bawah.

Tour Tanah Karo kami berakhir di ibu kota Kabupaten Tanah Karo, Kaban Jahe yang hanya berjarak beberapa puluh menit dari kota Berastagi. Tidak lupa kami membeli buah jeruk langsung di depan perkebunannya sebagai oleh-oleh. Mejuah-juah. MP

Keterangan foto : Pemandangan Kota Berastagi dilihat dari Gunung Gundaling, Berastagi, Kabupaten Karo

Dessi Purba Marhajabuan

Songon barita na itulishon bai bulan nasalpu, domma saud manjalo Pamasu-masuan parrumahtanggaon Dessi Nathanael Purba Sigumonrong pakon boru Sianturi i GKPS Marubun Lokkung. Siluk hossi dob pesta pamasu-masuan, ibaen ma acara adat naromban i los Tiga Marubun Lokkung. Mariah do pesta ai.

Dessi aima niombah ni salah sada tokoh i Marubun Lokkung, aima Bapa Samen Purba Sigumonrong/Inang Bidan Marenta br Saragih, anjaha pahoppu sibaggalan ni Alm Bapa Imat Purba ondi (Oppung Kehutanan). Dob hussi pesta ai, mulak ma sidea natarpasu-pasu hu hutani i Batam. Malas uhurta anjaha turut berbahagia ma. MP.

16 November 2009

Tonggohon hita Amboru Esni Purba na boritan

Sada boru ni Sigumonrong, Amboru Esni br Purba hun Galang Kab Deli Sedang, boritan do sonari (mulai tgl 10 November 2009 na salpu). Parlobei i boan keluarga do amboru on hu RS Umum Lubuk Pakam. Tapi halani hurang lengkap peralatan ijai, tgl 14 November ipindahkan ma hu RS Adam Malik, Medan.

Nini dokter na menrawat, dong do gejala stroke bai amboru on. Kondisi ni pe satongah sadar do sonari.

Amboru Esni on aima boru ni Bapa Alm Ev. Pardamean Purba/Inang br Sipayung ondi, anjaha botou ni Bapa St. Johannes Purba/Inang br Saragih hun Togur. Satonggo ma hita haganup bai amboru ai, andohar boi roh dearni kesehatan ni. MP.

06 November 2009

Jembatan Suramadu : Jembatan Terpanjang di Indonesia




Sanggah dong acara keluarga i Surabaya bani tgl 1 November 2009 na salpu, isoppathon Keluarga Johannes Purba Sigumonrong do mardalani hu Jembatan Suramadu na menghubungkan kota Surabaya pakon Pulau Madura.

Jembatan Suramadu on iresmihon Presiden Yudhoyono bani tanggal 10 Juni 2009. On ma salah sada proyek infrakstruktur kebanggan ni Bangsa Indonesia. Jembatan on ma sonari jembatan terpanjang i Indonesia, anjaha na paduahon na menghubungkan antar pulau setelah jembatan Barelang i Batam. Ganjang ni jembatan on 5,438 m anjaha i bangun marbiaya Rp 4.5 trilyun rupiah (http://id.wikipedia.org/wiki/Jembatan_Nasional_Suramadu).

Bahat do angan-angan sanggah manlewati jembatan on. Naparlobei, bersyukur ma ai hubani Tuhan. Terharu do homa diri, domma 64 tahun Indonesia merdeka, tapi baru dape boi ibangun jembatan songon on jengesni. Anggo Inang Ny. Johannes Purba br Saragih, magamang do ihojaphon ni markendaraan i atas laut. Dong do homa namembayanghon sanggah Bangsa Israel kaluar hun Tanoh Masir laho hu Tanoh Kanaan manlewati Laut Merah, na korah marhitei iherbanghon Nabi Musa tanganni.

Secara nasional, bahat dope proyek-proyek infrastruktur na sihol ibangun tene, na iharapkon boi meningkathon taraf hidup dan martabat bangsa Indonesia. Deba ma ai Jembatan namenghubungkon Pulau Jawa pakon Pulau Sumatera, Bandara Kuala Namu i Sumatera Utara, pnl. Secara lokal i Sumatera Utara, iharaphon hita do dong jalan tol na menghubungkon Binjai-Medan-Lubuk Pakam-Tebing Tinggi-Pematang Siantar. Sonai homa jalan Pematang Siantar-Seribu Dolok-Kaban Jahe iharapkon boi homa semakin mulus, songon jalan Kabanjahe-Berastagi-Medan. Baru-baru on lewat do penulis hun dalan Merek-Tele (via Dairi)-Dolok Sanggul. Maseda do piga-piga bagian dalan ai.

Naihatahon na i atas ai, jalan negara dope ai. Anggo jalan propinsi, parah do homa i piga-piga dalan. Piga-piga rute na perlu itingkathon aima Lubuk Pakam-Bangun Purba-Gunung Meriah-Saran Padang-Seribu Dolok, Galang-Dolok Masihol-Simpang Kerapu-Negeri Dolok-Raya, Medan-Deli Tua-Tiga Juhar-Gunung Meriah, pnl. Andoharma boi tercapai. MP.
Keterangan foto : foto bersama dengan latar belakang gerbang Jembatan Suramadu i Kamal, Madura