30 Oktober 2009

Berita Duka Cita : Kuasiman Purba Sigumonrong marujung goluh

Berita duka han Marubun Lokkung, domma marujung goluh Bapa Kuasiman Purba Sigumonrong bani tgl 28 Oktober 2009 na salpu. Bapa Kuasiman on aima sanina ni Bapa Kuasi Purba (Marubun Lokkung) pakon Bapa Erlis Purba (Riau). Dong do homa 3 botou ni, ai ma Alm Minnaria br Purba (Ny. Saman Saragih) pakon Butet br Purba, pakon sada boru laho hu Tiga Juhar. Bujur do salian Bapa on sanggah goluhni anjaha torus do ia garama das hubani ujung goluhni.

Haganup keluarga Purba Sigumonrong turut berduka cita. MP.

26 Oktober 2009

St Rami Saragih Marujung Goluh

Barita duka cita hubanta keluarga Purba Sigumonrong pakon hasoman sahuta hun Marubun Lokkung. Sada bapa namatoras, St. Rami Saragih Simarmata (Pa-Saman) domma marujung goluh bani ari Minggu, 25 Oktober 2009 tongah borngin, i Marubun Lokkung. Marumur ma bapa on sekitar 80 tahun sanggah marujung goluh on. Rencana isuanhon bani ari Rabu tgl 28 Oktober 2009 i Marubun Lokkung.

Sandokah goluhni, bapa on aktif do i gareja pakon i masyarakat. Halani tinubuhkonni Inang br Sigumonrong do ia, gatinan ma ia jadi Anak Boru Jabu anggo dong acara pestar-pesta ni Sigumonrong i Marubun Lokkung sekitarni. Sanggah poso hinan ia, terkenal do homa ia pengelola rumah makan babi panggang/saksang tiap ari tiga i Marubun Lokkung. Ai do ase terkenal ia idilo Oppung Parnunnuh.

Bapa on manadinghon Inang br Purba Tambun, pakon 3 anak dalahi (Saman, Itten, Albert) anjaha 1 boru (Densi), pakon piga-piga pahoppu.

Turut berduka cita ma hita ganup. Semoga keluarga na itadinghon podas terhibur. MP.

25 Oktober 2009

Tour Sumatera Utara - Bagian 1 : Uniknya Orang Sumut



Lanjutan Catatan Perjalanan di Sumatera Utara tgl 9-15 Oktober 2009 :

Jummat, 9 Oktober 2009 Jam 20:40 WIB di terminal 1A Bandara Soekarno Hatta, Cengkareng, Jakarta. Penulis sangat bergembira ketika panggilan boarding naik pesawat terbang tepat waktu. Ada kebanggaan tersendiri bisa menaiki seri pesawat terbaru Boeing 737-900ER nya Lion Air, yang sangat besar untuk ukuran keluarga Boeing 737. Lion Air mendapat kehormatan sebagai pengguna pertama seri pesawat ini dari perusahaan pesawat terbang Boeing, Amerika Serikat.

Jam 21:00 tepat pesawat take off. Terdengar pengumuman dari pramugari bahwa penerbangan ke Medan akan ditempuh dalam waktu 1 jam 55 menit di ketinggian 36,000 kaki (sekitar 12 km). Seingat penulis, sewaktu pertama kali naik pesawat belasan tahun yang lalu, penerbangan ini ditempuh 2 jam 10 menit di ketinggian 32,000-33,000 kaki. Suatu kemajuan. Salah satu buku mengenang tokoh Pahlawan Revolusi RI mendampingi penulis selama dalam penerbangan.

Kira-kira sekitar di atas kota Pematang Siantar, pesawat mulai terasa mulai menurun. Lampur-lampu perumahan mulai kelihatan. Tepat waktu, pesawat mendarat di Bandara Internasional Polonia, Medan. Walaupun dikatakan bandara internasional, tetapi tidak terdapat garbarata (jembatan naik ke pesawat) di sini. Para penumpang diangkut menggunakan 2 buah bus besar menuju terminal kedatangan. Ruang terminal kedatangan pun hanya terlihat seperti sebuah bangsal besar, dengan 2 line conveyor belt di sana. Tidak terlihat ada trolley/kereta bagasi di sana. Mudah-mudahan, bandara baru Kuala Namu di Deli Serdang nantinya bisa betul-betul menjadi bandara internasional seperti KLIA di Kuala Lumpur atau Changi di Singapura (masing-masing kurang dari 1 jam penerbangan dari Medan!).

Keluar terminal, anggota keluarga Darma Sipayung dan Lomo Purba telah menunggu. Karena penulis belum makan malam, maka kita bersama berangkat ke daerah Pasar Petisah. Kami masuk ke dalam salah satu warung tenda di sana yang katanya sering dijadikan sebagai tempat mangkal anak muda. Menunya ? Luar biasa, ayam goreng penyet. Penulis sangat terkejut mendapatkan makanan ini, karena ini sama dengan makanan sehari-hari yang terdapat di Pulau Jawa. Semula penulis berharap mendapatkan menu khas Sumatera Utara seperti tahun 1990-an. Ayam goreng tanpa di-ungkep, mie sop, lontong sayur, pecal, dll. Tapi sepertinnya menu makanan di Jawa mulai menular ke sini. Dari segi makanan, memang Sumatera Utara sangat khas dan unik, yang tidak ada di daerah lain. Mie Sop misalnya, mie yang disiram dengan kuah sop dan potongan ayam, hanya ada di sini. Di daearah lain ada bakso, soto mie, mie ayam, dll, tapi rasanya tidak seperti mie sop. Demikian juga dengan pecal misalnya, beberapa jenis rebusan sayur (daun singkong, genjer, pepaya mentah, dll) si siram dengan sambal saus kacang, ditambah dengan kerupuk putih-merah, sangat istimewa. Mirip dengan gado-gado di daerah lain. Sementara di Jakarta, kalau kita memesan pecel lele atau pecel ayam, yang dihidangkan adalah lele atau ayam goreng, lengkap dengan sambal dan lalapan timun, kol dan daun kemangi. Mana pecelnya ?

Di samping makanan, orang-orang Sumatera Utara (Sumut) juga bertutur dengan logat yang khas. Mereka memakai Bahasa Indonesia dengan dialek Melayu Deli dan ditambakan beberapa kosa kata bahasa-bahasa daerah seperti Batak Toba, Karo atau Simalungun, serta bicara agak kuat volumenya. Sangat berbeda dengan dialek di Jakarta, tapi terasa enak, akrab dan hangat di dengar. Mereka juga memakai beberapa kosa kata yang "salah", seperti kereta untuk menyebut sepeda motor dan motor atau montor untuk menyebut mobil, pajak untuk menyebutkan pasar (tempat belanja) dan pasar untuk menyebutkan jalan raya. Jadi di Medan, banyak terdapat kereta masuk pasar.

Beberapa hal lain yang sangat unik di Sumut adalah beca sepeda motor (tempat penumpang di samping kiri, pengendara nya di sebelah kanan), roti ketawa dan roti bulan, limun dan orange (minuman botol), bonbon hek (permen pedas), dll. Ngangenin, kata orang Jawa. Selain itu, sudah jelas, Sumut merupakan surga bagi mereka yang bisa memakan makanan non halal (daging babi dan daging anjing). Sampai-sampai, rumah makan mengelompokkan diri menjadi rumah makan halal (di tulis di papan nama : Rumah Makan Islam) dan rumah makan umum. Penulis sempat berpikir ketika membaca papan nama tersebut, kalau di daerah lain menulis nama rumah makan begini bisa dianggap menyuburkan SARA. Tapi itulah Medan.

Sabtu tgl 10 Oktober jam 13:30, kami bergerak menuju Tarutung lewat Tanah Karo dan Tele menyusuri sisi barat Danau Toba. Kami mampir dulu di rumah makan Bapi Panggang Karo (BPK) di Padang Bulan. Luar biasa, babi panggang, sayur singkong, kincung, sambal dan sop. Sayang babi gulai cincang (lomok-lomok kata teman-teman kita dari Karo) sudah habis. Bersambung. MP.

Keterangan foto : makan siang di rumah makan BPK (Babi Panggang Karo), Padang Bulan, Medan. Menu yang datang baru sop...

Kenangan Hubani Bapa Mansen Purba Sigumonrong



Anggo iaktifhon hita situs mesin pencari (search engine) i internet anjaha itulishon hita hata "sigumonrong", kaluar do piga-piga halaman web site. Tapi anggo iteliti hita lebih lanjut, piga-piga ma ai pasti terkait hubani Bapa Mansen Purba Sigumonrong.

Memang Bapa Mansen on termasuk ma salah sada Sigumonrong na aktif menulis/membuat blog i internet. Piga-piga blog ni na terkenal aima http://mansenpurba.blogspot.com pakon http://mansenpurba.spaces.live.com. Bahat do pengetahuan tentang keluarga, adat, budaya pakon pengetahuan i tulishon Bapa ai. Terlepas dari piga-piga jabatan formal na ongga i jolom Bapa on pakon keluarga, sihol do namin uhurni penulis untuk berkomunikasi mengenai ha-Sigumonrongan pakon Bapa on i internet.

Lape das sura-sura ai, mula ma Bapa on idilo Tuhan hu hutani, marhitei na marujung goluh tgl 2 Juli 2009 na salpu i Medan, anjaha i suanhon i Sondi Raya bani tgl 5 Juli 2009 na salpu. Domma salosei perjuangan ni Bapa on, hita ma Sigumonrong na parpudi na manorushon perjuangan ni.

Sebagai tanda penghormatan, malas do uhur ni penulis boi pajuppah pakon botouni bapa on natading i Jakarta, aima Oppung/amboru Menna br Purba Sigumonrong (Ny Saragih Sumbayak). Sanggah dong sada acara, marbuali do tokkin penulis pakon oppung on, mengenang Bapa Mansen Purba ondi. Turut berduka cita ma hita haganup keluarga Purba Sigumonrong.

Keterangan foto : Oppung/amboru Menna br Purba Sigumonrong (Ny. Saragih Sumbayak), botou ni Bapa Mansen Purba ondi, mambere podah bani salah sada acara ni keluarga Sigumonrong i Jakarta. Penulis jongjong paling belakang.

Simatua ni Jarmen Sinaga marujung goluh

Sada barita duka cita hun huta Marubun Lokkung. Marujung goluh do Inang simatua ni Bapa Jarmen Sinaga/Inang br Saragih bani tanggal 23 Oktober 2009, i Berastagi. Isuanhon bani tgl 25 Oktober 2009. Sebagai tanda turut berduka, berangkat do piga-piga halak han huta hu Berastagi, termasuk hita Sigumonrong.

Bapa Jarmen Sinaga on terkenal do sebagai salah sada tokoh i Marubun Lokkung anjaha bapa on homa Kepala SD Inpres Marubun Lokkung. Turut berduka cita ma hita hubani keluarga ai. MP.

Partuppolan ni Dessi Purba




Dalam rangka menjelang pesta pamasu-masuan parrumahtanggaon, domma saud ibaen partuppolan hubani Dessi Purba Sigumonrong pakon calon ni br Sianturi. Partuppolan ai iadonghon i HKBP Cilangkap, Jakarta Timur. Dessi Purba aima anak sigodangan humbani Bapa Samen Purba Sigumonrong/Inang br Saragih hun Marubun Lokkung. Sementara boru na ihaholongini ai aima boru kesayangan ni Bapa Sianturi/Inang Siburian hun Cibubur, Jakarta.

Dob hussi selesai acara partuppolan i gareja, ibaen keluarga ai do makan bersama pakon ucapan syukur anjaha berterima kasih hubani keluarga Sigumonrong, boru pakon panogolan na i Jakarta.

Pesta pamasu-masuan pakon acara adat hubani sidea nadua i rencanahon ibaen i GKPS pakon Los Tiga Marubun Lokkung bani ari Sabtu, 14 November 2009. Tonggohon hitama. MP

Keterangan foto : acara syukur (atas), dob hussi martuppol i HKBP Cilangkap (bawah)

Gustiani br Purba Marhajabuan

Bani ari Jummat, 23 Oktober 2009 domma saud ipasu-pasuaho marhajabuan sada boru ni Sigumonrong. Gustiani br Purba Sigumonrong hun Togur marjabu pakon haholongan ni uhurni, Jonni Saragih Garingging hun huta Galang, Deli Serdang. I Galang do ibaen pesta pamasu-masuan ni sidea ai.

Gustiani on aima boru sianggianan ni Alm Bapa St. Gattih Purba/Inang br Saragih, hun Togur. Botouni Bapa Marinson Purba/Inang br Saragih do homa ia. Sementara inang simatua na iayakini pe boru Sigumonrong do homa.

Malas uhur ta haganup. MP

20 Oktober 2009

Tour Sumatera Utara - Pengantar


Penulis sangat bergembira ketika kantor memberikan jatah cuti 5 tahunan dalam rangka appresiasi kerja di pertengahan Oktober 2009 ini. Kesempatan ini dimanfaat kan penulis untuk mengadakan Tour Sumatera Utara pada tanggal 9-15 Oktober lalu. Hitung punya hitungan menggalakkan pariwisata dalam negeri sekaliam melihat kondisi kampung halaman dan bersilahturami dengan keluarga besar.

Rute perjalanan kali ini adalah Medan - Berastagi - Kaban Jahe - Merek - Tele - Dolok Sanggul - Siborong-borong - Tarutung-Siborong-borong - Laguboti - Balige - Porsea - Parapat - Tomok - Tuk-tuk - Pangururan - Tele (kembali ke Tarutung dan ke Parapat lagi memutar) - Siantar - Pematang Raya - Seribu Dolok - Saran Padang - Gunung Meriah - Togur - Marubun Lokkung - Bangun Purba - Lubuk Pakam - Medan. Darma Sipayung (Tulang) dan Lomo Purba (adik) menemani penulis selama di perjalanan dan keluarga Pdt Hendra Purba di Tarutung sebagai tuan rumah.

Rangkaian cerita perjalanan akan dimuat secara berseri di blog ini. Semoga bermanfaat bagi pembaca. MP.

Keterangan foto : Pdt Hendra Purba dan Mikael Purba di depan Solu Bolon, Sidauruk, Simanindo, Pulau Samosir

05 Oktober 2009

Refreshing i Bandung dan Ciater






Itongah-tongah ni kesibukan sehari-hari, laho do nami piga-piga anggota keluarga Purba Sigumonrong na i Jakarta pakon na i Bandung itambah piga-piga hasoman mardalani. Tujuan ni sahali on aima kota Paris van Java, Bandung pakon Ciater, Subang.
Ari Sabtu 3 Oktober 2009 malam jam 21:00, berangkat ma nami han Jakarta naik 1 mobil kijang. Mika, Benni, Kerker, Hakim, Ratna, Bertha Purba pakon Juan Sijabat, Nita Sembiring ampakon Lia. Benni ma na mamboan mobil. Mariah do nami marsahapi sadokah i pardalanan, martukar pikkiran. Mungkin anggo i rumah tene, ra do lang songon on gobakni.
Melewati jalan tol Purbaleunyi, das ma hanami i Bandung jam 23:30. Par-Bandung, Advice pakon Hizkia Purba domma paimahon i lapangan Gazibu. Dob hussi marbuali tokkin, pakon singgah hu rumah ni sidea, laho ma nami naik hu puncak Lembang. Segar do salian cuaca ijai, maborgoh anjaha markabut. Manlewati kota Lembang, das ma nami i simpang lokasi wisata Tangkuban Perahu, iperbatasanni Kabupaten Bandung Barat pakon Kabupaten Subang. Istirahat ma nami, mangopi pakon mangan mi instant. Deba tibal-tibal menikmati dingin ni malam, sada na mahol nilai ni i Jakarta. Bahat do homa na marsahapi mandiskusihon piga-piga hal.

Jam 04:30 pagi, bergerak ma nami turun hu pemandian air panas, Ciater. Check in ma lobei i penginapan. Check in hussi, langsung do modom ganupan, deba ma ai dokor (mengorok). Puho hussi pagi-pagi, dong ma na mardalani sekitar lokasi wisata, hassi pe lang dong na pot maridi air panas alami bai sogot ai.

Jam 09:00 pagi, berangkat ma nami hun penginapan, singgah tukkin i Bandung anjaha mulak hu Jakarta. Siap ulakkon makkorjahon tugas masing-masing. MP.
Keterangan foto : berfoto bersama di perkebunan teh dan di depan penginapan, Ciater.

03 Oktober 2009

Inge br Purba Sigumonrong (6 bulan), boruni Bapa Juli Purba/Inang br Sembiring hun Togur

Batik dan Batak


Kira-kira dua minggu na salpu, ikirim HRD do surat elektronik (electronic mail-email) hubani ganup karyawan i kantor nami. Isini, anjuran ase ganup karyawan mamake baju batik ari Jummat tgl 2 Oktober 2009. Latar belakangni, bai ari ai itetaphon Badan PBB mengenai kebudayaan-UNESCO ma batik manjadi sada warisan kebudayaan dunia (world heritage).

Bangga do namin penulis, tapi parlobei lang dong niat marbatik. Mela diri anjaha pangahap songon nalaho marpesta. Kebetulan hanami seng homa PNS na biasa marbaju batik setiap Jummat. Tapi dob hussi roh Direktur Utama nami markaliling anjaha mangkatahon patar marbaju batik hita nini, siluk ma penulis laho mandarami baju batik ai i toko, halani lang dong baju batik tangan pendek. Untung ma dong juppah i Matahari Dept Store, Atrium Senen.

Patarni, ipakei ma tongon baju batik on. Luar biasa, hampir ganup hasoman i kantor marbaju batik, sonai homa jolma i dalan. Baju on enak ipakei anjaha dingin i akkula. Pemberitaan i media pe luar biasa. Tarsadar ma penulis akan kebesaran ni Bansa Indonesia. Hassi pe tongon batik on berasal hun Jawa do tene - Pekalongan, Solo, Jogja -tapi domma manjadi milik nasional. Hita halak Batak pe tene, biasa do marbatik i parpestaan pakon i parmingguan. Mudah-mudahan, dong homa unsur budaya ni Halak Batak na boi iakui gabe kebuduyaan nasional anjaha kebudayaan dunia. Batik dan Batak, bisa! MP.

Turut Berduka Cita Hubani Korban Gempa Bumi Sumatera Barat

Tarsonggot do hita manangar berita minggu on mengenai bencana alam i Indonesia on. Lape das sabulan nasalpu gempa bumi tarjadi i Jawa Barat, roh ma homa gempa bumi i Sumatera Barat. Lang maen-maen korban nyawa, harta benda pakon kerusakan na terjadi i Padang pakon i Pariaman, appakon daerah-daerah sekitarni. Nini Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB), dong do sekitar 1,100 korban jiwa. Patut ma segenap rakyat Indonesia dan dunia internasional turut berduka.

Langkah pertama na boi ibaen hita aima martonggo hubani Tuhan mengenai bencana on. Tuhan do namengirim bencana on laho padashon maksudNi, anjaha porsaya hita, Ia do homa na manaloseihon bencana on dengan cara Ni anjaha bani panorangni. Secara kemanusian tene, turut hita membanu korban gempa bumi on sesuai dengan kemampuanta masing-masing, tanpa paksaan. Tangihon hita petunjuk naipadas ni pamarentah lewat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Selama 2 bulan on, masa tanggap darurat dope on, tontu na ibutuhkon aima makanan, obat-obatan, selimut pakon tenda. Boi do homa ipadas hita sumbanganta dalam bentuk uang. Porlu ipardiatei hita badan-badan na mengumpulhon sumbangan, ase pasti bantuan ta ai das hubani na membutuhkon.

Setelah 2 bulan, masuk ma masa rehabilitasi pakon rekonstruksi. Mungkin pamarentah ma pakon LSM-LSM na berperan ijon. Hassi, porlu idingat hita, tong dope dong bahaya gempa bumi i Indonesia, halani Indoesia on (daerah Sumatera dan Jawa) tempat bertemu tiga lempengan daratan (songon hulit ni uttei) : Eropa, Asia pakon Australia. Jadi termasuk daerah Sumatera Utara pakon Kabupaten Simalungun, dong do tong potensi bahaya. Idingat hita tene bahya gempa i Tarutung pakon i Nias piga-piga tahun na salpu. Naporlu ipardiatei hita :

1. Tindakan penyelamatan diri anggo roh gempa : bahaya tertimpa bangunan runtuh
pakon tsunami
2. Ase ulang runtuh, konstruksi bangunan rumahta pakon bangun umum harus
mengikuti standar nasional keselamatan : kuat dan ringan
3. Marlajar humbani gempa i Sumatera Barat, bahaya na mengancam na lain aima tanah
longsor. Porlu ma i pardiatei hita lokasi rumah ta anjaha ulang ipaturut lahan gundul

Lape dong teknologi pakon peralatan na boi memprediksi attigan terjadi gempa. Jadi lang pala salah anggo siaga hita setiap saat. Bangsa Indonesia adalah bangsa yang kuat dan tabah, nini Presiden Amerika Serikat, Barrack Obama ! MP.