22 Maret 2009

Berita Pernikahan : Tondongni Jonni Purba (Neus Sipayung dan Kristin)








Sungguh berbahagia Jakarneus Sipayung (Neus) dapat mewujudkan pernikahannya dengan wanita pilihannya pada hari Sabtu, 14 Maret 2009 di Yogyakarta. Neus adalah anak kedua dari Bapak Maknur Sipayung/Inang br Barus dari Desa Sungai Buaya, Serdang Bedagai, Sumut. Bapak Sipayung adalah salah satu Tulang dari Jonni Purba Sigumonrong dari Marubun Lokkung.

Neus beruntung dapat menyunting Putri Jawa, Kristin P dari Yogyakarta. Kristin adalah anak bungsu dari empat orang putra/putrid Bapak/Ibu Hartanto. Keduanya bertemu ketika kuliah di Univ. Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta. Mereka sekarang sedang bekerja di perusahaan yang berbeda di Pulau Kalimantan.

Untuk memeriahkan acara ini keluarga lengkap Sipayung dari Sungai Buaya beserta Tondongnya Marga Barus, beberapa keluarga Sigumonrong dari Marubun (selaku boru) beserta borunya dan Boru dari Bekasi Marga Simanjuntak datang ke Jogja. Beberapa angora rombongan berangkat dati Jakarta tanggal 11 Maret 2009 naik kereta api dari Stasiun Jatinegara. Rombongan kedua berangkat dari Jakarta tanggal 12 Maret 2009 juga naik kereta api dari Stasiun Pasar Senen, setelah sebelumnya mendarat di Bandara Soekarno Hatta dari Medan menumpang pesawat Lion Air. Rombongan terakhir berangkat dari Jakarta tanggal 13 Maret 2009 menggunakan mobil melewati jalur selatan Jawa Barat dan Tengah : Tol Purbaleunyi-Bandung-Tasikmalaya-Wangon-Kebumen-Purworejo-Jogja.

Acara dimulai pada tanggal 13 Maret 2009 dengan acara lamaran/seserahan. Keluarga Sipayung datang ke keluarga Hartanto untuk secara resmi melakukan acara lamaran. Jonni Purba mewakili Sipayung mengucapkan kata-kata lamaran. Keluarga Hartanto kemudian menyerahkan putrinya untuk di sunting keluarga Sipayung. Acara ini kalau di Simalungun mungkin sama dengan acara Maralop Boru atau Nganting Manuk di Karo. Acara ditutup dengan ibadah.

Pada tanggal 14 Maret 2009 pukul 08:30 WIB acara pemberkatan dilakukan di Gereja Kristen Jawa (GKJ) Wanabrajan, Yogyakarta. Acara gereja begitu khikmat diiringi dengan musik tradisional, paduan suara jemaat gereja dan paduan suara keluarga mempelai pria. Mempelai pria mengenakan jas hitam dan mempelai wanita mengenakan gaun putih. Setelah acara sungkeman kepada kedua orang tua mempelai, acara diakhiri dengan Pencatatan Perkawinan di Kantor Catatan Sipil.

Pukul 12:00-14:00 acara resepsi dilakukan di Gednung Manggala (dekat Stadion Manggala Krida, Yogyakarta). Keluarga perempuan dan pria mengenakan pakaian adat Jawa lengkap dengan blangkon dan keris. Sungguh bangga melihat keluarga Batak berbusana Jawa. Acara diawali dengan prosesi masuk gedung dilanjutkan dengan menerima ucapan selamat dari tamu-tamu yang hadir, diselingi dengan acara hiburan dari biduan dan tamu-tamu yang hadir. Malam harinya acara dilanjutkan di rumah dengan memperkenalkan/menyerahkan masakah khas Simalungun Manuk Binatur kepada keluarga Jawa yang baru.

Acara ditutup dengan rekreasi bersama ke Alun-alun Yogyakarta, Pantai Parangkritis, Candi Borobudur di Magelang beserta Candi Prambanan. Semoga Neus dan Kristin jadi keluarga yang berbahagia. MP.