24 Maret 2009

Opini : Pentingnya Pendidikan Tinggi


“Hugogo pe maccari arian nang bodari, naeng passikolahon gellengki” adalah penggalan dari lagu Anakkonhi Do Hamoraon Di Au Karya Guru Nahum Situmorang. Lagu tersebut menggambarkan bagaimana di dalam budaya orang Batak bahwa "Anak dan Pendidikan" adalah hal yang terutama, lebih dari harta, mas ataupun berlian.

Untuk kita masyarakat dari desa/kampung, selama ini pengertian bersekolah mungkin hanya jika menamatkan pendidikan menengah atas (SMA sederajat). Bahkan pemerintah RI baru mewajibkan warganya mengikuti pendidikan menengah pertama melalui wajib belajar sembilan tahun (SD-SMP).

Sejalan dengan peningkatan taraf ekonomi keluarga dan didukung oleh kemauan, kemampuan dan kesempatan yang ada, warga kampung juga sudah mulai menikmati pendidikan tinggi sekarang ini (Universitas, Sekolah Tinggi, Akademi, Politeknik, dsb). Memang masih ada sedikit keraguan ditengah masyarakat, terutama mengenai biaya dan lapangan pekerjaan yang tersedia dan mampu diraih setelah lulus kelak.

Dengan segala kekurangan yang ada, beberapa generasi penerus Purba Sigumonrong dari Togur (khususnya keturunan Alm Oppung St. Eli Purba) telah menempuh beberapa pendidikan tinggi. Berikut beberapa yang bisa kami sebutkan :


1. Jonni Purba, S1 Agronomi dari Fak. Pertanian Univ.Pattimura (UNPATTI), Ambon
2. Hendra Putera Purba, S1 Theologia dari Fak. Theologia Univ.Kristen Duta Wacana (UKDW),
Yogyakarta
3. Mikael Purba, S1 Teknik Perkapalan dari Fak. Teknik Univ.Pattimura (UNPATTI), Ambon
4. Triwati br Purba, S1 Pendidikan Agama Kristen dari Institut Teknologi Abdi Sabda (ITAS),
Medan
5. Hernawati br Purba, D3 PGSD dari Universitas Negeri Medan (UNIMED)
6. Rosdelina br Purba, D3 Managemen dari Akademi Pimpinan Perusahaan (APP), Jakarta
7. Juli Elnatan Purba, D3 Teknik Mesin dari Politeknik Trisila Dharma, Jakarta
8. Eli Hakim Purba, D3 Teknik Listrik dari Politeknik Negeri Jakarta (PNJ), Jakarta
9. Ratnawati br Purba, D1 managemen dari Akademi Swasta, Bekasi
10.Advice Father Purba, sedang menyelesaikan Tugas Akhir S1 Telekomunikasi di Sekolah
Tinggi Telkom (STT Telkom), Bandung
11.Eka Magdalena br Purba, sedang mengikuti pendidikan di Sekolah Bibelvrouw HKBP,
Laguboti
12.Ermanus Saragih (hela), D3 PGSD dari Universitas Negeri Medan (UNIMED)

Yang lebih membanggakan, salah satu parmaen dari keluarga ini (Ny.Hendra Purba – Ratna br Saragih Sumbayak) telah menyelesaikan pendidikan Pasca Sarjana (S2) dan diharapkan dapat menempuh pendidikan yang lebih tinggi (S3).

Hal tersebut di atas telah membaggakan keluarga, walaupun sebelumnya kita telah bangga juga karena beberapa "generasi sebelumnya" juga mampu menyelesaikan pendidikan menengah atas (SGB, KPG, SPG, SMA, dsb). Diharapkan jika masih ada kemampuan dan kemauan, tradisi pendidikan tinggi ini terus dapat dilanjutkan. Semoga ilmu yang didapat bisa diaplikasikan di tengah keluarga, masyarakat, bangsa dan negara, umat manusia, dan yang paling utama adalah untuk kemulian nama Tuhan. MP.