29 April 2009

Marga Purba di Simalungun

Kalau seseorang mengetahui kita bermarga Purba sewaktu berkenalan, pertanyaan yang muncul biasanya : Purba Toba atau Simalungun ? Kalau dibuat sensus, jumlah masyarakat Batak bermarga Purba di Toba (yang dimaksud Toba di sini adalah ex Kabupaten Tapanuli Utara yang lama) mungkin sama dengan di Simalungun. Di Toba, marga Purba terutama berasal dari sekitar Dolok Sanggul, Humbang Hasundutan. Marga Purba, marga Simamora dan marga Manalu termasuk ke dalam keluarga Punguan Toga Simamora. Ketika Purba dari Dolok Sanggul bertemu dengan Purba dari Simalungun, keduanya langsung merasa seperti abang dan adik. Secara umum, "purba" dalam bahasa Batak artinya "timur" (ingat cerita di Bibel - Halak Majus sian Purba), walaupun arti "purba" ini tidak bisa dikaitkan dengan marga Purba.

Ada banyak cerita tentang penyebaran marga Purba ini ke dan di Simalugun. Sebagian orang mengatakan Purba di Simalungun berasal dari Bakkara. Di samping di Toba dan di Simalungun, terdapat juga marga Purba di Tanah Karo, tapi mereka dianggap beda, karena termasuk ke dalam keluarga marga Karo-karo. Justru marga Tarigan di Karo dianggap bersaudara dengan marga Purba di Simalungun dan di Toba.

Seperti di Toba, marga Purba di Simalungun juga masih dibagi-bagi : Purba Pakpak, Purba Tambak, Purba Dasuha, Purba Tua, Purba Silangit, Purba Sidadolok, Purba Tondang, Purba Sigumonrong dan Girsang (walaupun ada opini yang mengatakan Girsang tidak masuk sebagai bagian dari Purba). Penulis tidak begitu mengetahui asal-usul pembagian ini. Sebagian mengatakan dibagi berdasarkan kampung (huta), dan ada yang lain mengatakan berdasarkan asal-usul datang ke Simalungun. Tiap-tiap sub marga tersebut mempunyai sejarah tersendiri. Pakpak dikenal sebagai raja di Kampung Purba (di sekitar Tiga Runggu). Tambak dikenal sebagai Raja di Dolok Silau. Sigumonrong dikenal sebagai menantu laki-laki (hela) dari Raja Raya marga Saragih Sumbayak.

Sigumonrong pertama kali berasal dari kampung Cingkes, Saran Padang. Dari Cingkes inilah pergi merantau ke berbagai kampung atau huta. Sekarang ini, marga Purba Sigumonrong dianggap berasal dari sembilan (9) kampung di Kabupaten Simalungun :

1. Raya Panribuan
2. Sondi Raya
3. Mappu
4. Sinondang, Bawang dan Seribu Dolok
5. Merek Raya
6. Raya Tongah
7. Bahapal
8. Nagori Dolok
9. Marubun Lokkung.

dan kampung-kampung sekitarnya seperti Sambosar, Lokkung, Togur, dan lain-lain. Dari ke-9 kampung inilah keturunan Marga Purba Sigumonrong menyebar kemana-mana.

Kata "sigumonrong" sendiri tidak diketahui berasal dari mana. Tidak ada kosa kata bahasa Simalungun atau Toba yang sesuai. Kata yang terdekat dalam bahasa Simalungun adalak "morong-orong", yang artinya "merintih".

Sigumonrong di Marubun Lokkung dan Togur sekitarnya adalah perantau dari kampung Lokkung, Raya. Inilah sebabnya mengapa nama kampung disebut Marubun Lokkung. Kurang diketahui alasan utama mereka pergi merantau dan kapan waktunya. Sejauh pengamatan penulis, paling tidak terdapat ada tujuh generasi Sigumonrong di kampung tersebut. Seandainya jarak antara generasi adalah 25 tahun (usia menikah dan mempunyai anak), maka setidaknya mereka sudah ada disana selama 7 x 25 = 175 tahun (lebih kurang sejak 1834 M atau abad ke-19). Perlu diteliti jalur perpindahan mereka dan berapa KK yang pindah. Mengenai persebaran Sigumonrong di Marubun Lokkung/Togur ini, akan diuraikan di tulisan terpisah. MP.