18 April 2009

Opini : Sumber Daya Air di Marubun Lokkung dan Togur


Air (bah atau aek) merupakan salah satu sumber daya yang penting di muka bumi. Siapa yang dapat menguasai air akan menjadi bangsa yang maju. Sebaliknya, daerah yang kekurangan air biasanya akan lebih tertinggal. Bebera contoh daerah yang kekurangan sumber daya air adalah Gunung Kidul di Yogyakarta, beberapa daerah di Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Maluku, serta beberapa negara di Benua Afrika. Beberapa negara di Timur Tengah bahkan menyuling air laut untuk mendapatkan air tawar. Di perkotaan, harga air mineral botolan sama dengan harga bensin !.
Kita patut bangga dan bersyukur, Desa Marubun Lokkung dan Desa Togur mempunyai sumber daya air yang melimpah, yang bisa dirangkumkan sebagai berikut :
1. Bah Topu
Bah Topu berhulu di Togur, dan di hilir akan bersatu ke Bah Buaya. Debit airnya sekitar 0.5 m3/detik. Sepanjang sungai ini terdapat beberapa sumber mata air di sisi sungai, seperti di Bah Huta Togur dan Bah Pancur Mika, serta Bah Topu jalan Juma Saran. Di beberapa lokasi, air sungai di manfaatkan sebagai sumber air untuk sawah dan kolam. Warna airnya sangat jernih dan menjadi tempat memancing favorit untuk ikan-ikan kecil seperti Kaporas dan Baung.
2. Bah Guyap
Hulu sungai ini ada di Sahang, Togur. Debit air nya sangat kecil, sekitar 0.25 me/detik, tapi sangat berarti sebagai sumber air minum dan memasak untuk yang berladang di Simbolang dan Parapat (Togur) serta Juma Saran.
3. Bah Birong
Lokasinya di Parapat (Togur) dan merupakan perbatasan antara Kabupaten Simalungun di sebalah barat dengan Kabupaten Deli Serdang.
4. Bah Sabah Budi
Penulis tidak mengetahui apa nama lengkap nama sungai ini. Tapi sungai ini berhulu di persawahan warga Desa Togur, Budi Purba dan Ussok Purba. Dihilir sungai masih banyak lokasi persawahan. Di beberapa tempat warna aor terlihat kuning karena adanya andung air.
5. Bah Huta Galuh
Sungai ini sangat bagus dan indah, mata airnya yang dijadikan pancuran sangat besar. Di hulu sungai juga terdapat sawah.
6. Bah Sigombur
Debit air nya lebih kurang 0.4 m3/detik, lokasinya ke arah timur Desa Togur.
7. Bah Martibang
Terletak di sebelah jurang Bah Sigombur, dengan debit air sangat besar (sekitar 0.75 m3/detik). Di sungai ini terdapat banyak ikan.
8. Bah Sabah Simpang Batu Holing
Sungai ini sangat kecil, digunakan sebagai tempat mengambil air minum dan tempat mandi sepulang dari ladang.
9. Bah Parigi Sabah Near
Sumber mata air (sumbul) di tepi kolam ikan warga Desa Marubun Lokkung, Near Purba.
10. Bah Huta Marubun
Ini merupakan sumber air yang terutama di Marubun Lokkung. Pancurannya telah dibuat dalam kamar mandi terpisah antara wanita dan pria.
11. Bah Sibonbon
Sungai sangat kecil dilewati dalam perjalanan ke Bangun Baru.
12. Bah Banei
Sungai ini sangat besar, sekitar 5 m3/detik. Di dalam sungai nya terdapat beberapa ikan seperti ikan binurung. Sangat bagus sebagai tempat berenang, dan mungkin potensial jadi tempat pariwisata atau pembangkit listrik kedepannya.
13. Bah Buaya
Ini adalah sungai terbesar di sekitar Marubun Lokkung dan Togur, dan merupakan hulu Sungai Ular yang bermuara ke Selat Melaka di sekitar Pantai Cermin, Kab Serdang Bedagai. Sungai ini bisa ditemui (memotong jalan) di beberapa lokasi seperti di Pintu Angin, Desa Sungai Buaya dan Juma Saran. Sungai ini sangat indah dan berbatu-batu. Ke depannya, mungkin bisa dijadikan sebagai tempat arung jeram (rafting) seperti beberapa sungai di Pulau Jawa.
14. Sungai-sungai yang lain
Masih ada beberapa sungai-sungai lain yang tak dapat disebutkan di sini, seperti Bah Longat, Bah Parmanjean, dan lain-lain.
Air Hujan
Belum diketahui berapa curah air hujan di Marubun Lokkung dan Togur, walaupun di Marubun terdapat alat pencatat curah hujan milik Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika. Tapi seandainya curah hujan 6.000 mm per tahun, berarti dalam 1 ha (10.000 m2) lahan dapat dikumpulkan 6 x 10.000 = 60.000 m3 air per tahun. Idealnya, semua air hujan ini masuk ke dalam tanah sebagai sumber air untuk mata air. Tetapi karena sebagian lahan telah gundul, air hujan ini sebagian besar mengalir ke sungai yang mengakibatkan banjir dan longsor. Jadi kita harus mengusakan tanah supaya tidak gundul dan bila perlu membuar sumur resapan (biopori).
Definisi curah hujan :
Curah hujan 6.000 mm pertahun berarti dalam suatu daerah dengan luasan 1km persegi, akan didapat air hujan sebanyak 6.000 mm x 1km2 = 6 m x 1.000 m2 = 6.000 m3. Tingkat rata-rata di Indonesia adalah 2.000-3.000 mm/tahun, dengan curah hujan tertinggi di Batu Raden, Jawa Tengah, yang mencapai 7,069 mm/tahun.
Air hujan dapat juga ditampung di bak penampungan untuk digunakan di musim kemarau. Bagi yang menanam sayur-sayuran dan palawija, air hujan yang ditampung ini sangat berguna.
Air Tanah
Walaupun Marubun Lokkung dan Togur teletak di dataran agak tinggi (+/- 600 - 700 m di atas permukaan laut), air dapat ditemukan di dalam tanah melalui sumur bor. Pemakaian air tanah ini harus dibatasi, karena dapat mengubah struktur tanah (anjlok dan longsor).
Permasalahan Mengenai Air
Lokasi perkampungan ada di atas bukit (urung-urung), sementara lokasi air/sungai ada di lembah (lombang), terkadang berjarak 100-500 m dengan kemiringan hingga 60 derajat. Suatu masalah yang pelik bagaimana membawa air ini ke rumah. Insinyur atau ahli teknik dari kampung kita harus merancang sistem pompa air yang efisien ke depannya.
Aliran air hujan terkadang menyebabkan longsor (matolbak). Untuk menghindari ini, kita harus rajin menanami lahan. Di beberapa negara yang lebih maju seperti Malaysia, penulis melihat bahwa mereka membuat parit atau selokan kecil mengikuti bentuk lembah. Jadi begitu hujan muncul, sebagian besar air akan berkumpul dan mengalir lewat selokan tersebut.
Kita juga harus menjaga mutu dan kualiatas air menurut standar internasional seperti warna, bau, tingkat keasaman atau PH, kandungan garam (chlor), kandungan bahan-bahan kimia, dll.
Beberapa potensi yang bisa dikembangkan di sekitar sungai :
(1) Bendungan untuk kolam ikan dan sawah
(2) Bendungan pembakit listrik kecil (Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro-PLTH)
(3) Tempat Pariwisata dan Restoran
(4) Kebun sayur mayur dan buah-buhan
(5) Peternakan Itik dan Babi.
Kita harus mampu meniru Belanda yang mampu menguasai air dengan membendung laut dan mengeringkannya menjadi kota.
Tip Mandi di Kampung
Mandi dikampung biasanya dilakukan di pancuran. Karena hanya ada satu pancuran, maka pria dan wanita bergantian. Sebelum sampai di sungai, kita harus berteriak "boah !". Orang yang berada di pancuran akan menjawab "bontas dalahi" yang berari bisa lewat untuk pria atau "logi dalahi" yang berarti tunggu dulu untuk pria. Kalau perempuan yang mau berteriak boah, kata "dalahi" diganti dengan "naboru". MP.