15 Mei 2009

Budaya "tidak" di Simalungun

Setiap suku pasti mempunyai ungkapan untuk mengakatan perasaan "tidak" (di dalam bahasa Simalungun tidak berarti "ulang"). Di Simalungun juga begitu, mempunyai beberapa istilah untuk ungkapan tersebut.

Untuk makanan yang tidak boleh dimakan disebut "pattang" atau pantang. Untuk saudara-saudara kita yang tidak boleh memakan makanan haram disebut "Parsubang". Sementara untuk menyatakan sesuatu yang tidak boleh dilakukan, disebut "marobu". Tapi kalau kita terpaksa atau tidak sengaja melakukan hal yang dilarang tersebut, kita harus menyebutkan "mahap", "sattabi" atau "tabi". Tempat yang dilarang dimasuki karena ada unsur mistisnya disebut "mahak". Seperti telah dituliskan sebelumnya, kalau kita tidak bisa melintasi sungai/pancuran, orang akan mengatakan "logi".

Masih banyak lagi kata-kata "tidak" yang lain, lebih dari Bangsa Inggris yang hanya bisa mengatakan "no". MP.