06 Mei 2009

Melawan Putus Asa


Bahan renungan dari Pdt Hendra Purba :

Boi do hatahonon ia goluh on aima "sebuah perjalanan" menuju Sang Pencipta. Bani pardalanan diri bani goluh on sipata ra do merasa songon diri ma gatni sidorunan i atas tanoh on. Kawan-kawan diri lebih maju. Lebih beruntung. Sidea menempati posisi na lobih dear. Halani ai sali-sali ra do tarik diri hubagas perenungan sekaligus tonggo lanjar mar-dialog ibagas uhur. Sekaligus mengingat piga-piga hata ni Naibata. Seolah-olah marsahap-sahapi pakon Tuhan ibagas uhur. Hira songon Pemazmur ma ra on bani Padan Nabasaia. Marsukkun-balos diri hubani Tuhan ibagas paruhuran. Mengolah realitas di dalam meditasi. Biasanya Tuhan akan memberi hikmat. Hikmat akan menyebabkan kita berbeda memandang dan menjalani hidup.

Ibagas meditasi-doa-firman dapot hita do gogoh na baru laho manorushon pardalanan. Ada kekuatan baru untuk melawan putusasa. Kita lalu bersyukur kalau kawan kita dipromosikan. Kita ikut bangga. Mengapa? Sebab kita satu keluarga besar di dalam Tuhan. Pada akhirnya semua umat manusia juga adalah sebuah keluarga. Kemajuannya adalah kemajuanku, dan sebaliknya.

Lang pala cemburu hita pasal atap aha pe halani Tuhan na isombah hita aima Tuhan na paradeihon / patupahon. Tuhan yang menyediakan dengan sempurna buat setiap kita anak-anak-Nya dalam keluarga besar-Nya. Tiada satu pun yang akan kekurangan. Ase mahua? Ase malas uhurta anjaha tarpuji goran-Ni. Homa menurut Mazmur 23, sebetulni kita tidak akan kekurangan atap ija pe posisi-ta bani goluh on. Alani i, ingkon na dumenggan do tapingkiri jala taparade di ngolu ni donganta sajabu, saoppung, sahuta, sabangso, saportibi on. Tuhan mengharapkan anak-anak-Nya suka berbagi ase lang adong na berkekurangan. Bersama Tuhan kita pasti bisa! Soli Deo gloria! Horas! Hendra Purba.

Hendra Purba adalah pendeta di Huria Kristen Batak Protestan (HKBP), sekarang bertugas di Kantor Pusat HKBP, Pearaja, Tarutung.